CARITAU MIAMI – Kabar duka kini meliputi industri hiburan Amerika Serikat. Pasalnya aktor kulit hitam pertama pemenang piala Oscar, Sidney Poitier, menghembuskan nafas terakhir pada Jumat (7/1/2022).
Aktor pemain film sekaligus aktivis yang aktif dalam gerakan hak-hak sipil meninggal dunia pada usia 94 tahun.
Baca Juga: Aktivis: Penahanan Firli Bahuri akan Jadi Kado Hari Anti Korupsi 2023
"Dengan sangat sedih saya mengetahui pagi ini tentang meninggalnya Sir Sidney Poitier," kata Perdana Menteri Bahama Philip Davis dalam pidato yang disiarkan di Facebook, dikutip dari Reuters, Sabtu (8/1/2022)
"Tetapi bahkan saat kami berduka, kami merayakan kehidupan seorang pria Bahama yang hebat: ikon budaya, aktor dan sutradara film, pengusaha, aktivis sipil dan hak asasi manusia dan, terakhir, seorang diplomat," ujarnya menambahkan.
Poitier merupakan aktor berbakat yang meninggalkan warisan luar biasa. Dalam satu tahun, dia sukses melakoni tiga film di tahun 1967 pada saat segregasi berlaku di sebagian besar Amerika Serikat tengah terjadi.
Dalam episode "Guess Who's Coming to Dinner" dia berperan sebagai pria kulit hitam dengan tunangan kulit putih. Sementara di "In the Heat of the Night", dia adalah Virgil Tibbs, seorang petugas polisi kulit hitam yang menghadapi rasisme selama penyelidikan pembunuhan.
Dia juga berperan sebagai guru di sekolah London yang keras tahun itu dalam "To Sir, With Love." Poitier telah memenangkan Oscar sebagai aktor terbaik dalam pada tahun 1963 melalui film 'Lilies of the Field'.
Dalam film tersebut, dia memerankan seorang tukang yang menolong biarawati Jerman membangun sebuah kapel di padang pasir. Lima tahun sebelumnya, Poitier menjadi orang kulit hitam pertama yang dinominasikan sebagai aktor utama Oscar untuk perannya dalam 'The Defiant Ones'.
Selanjutnya, akting memukaunya berlanjut dalam film 'A Patch of Blue' yang rilis pada tahun 1965. Dalam film ini, dia berperan sebagai seorang orang kulit hitam yang berteman dengan seorang gadis kulit putih buta, "The Blackboard Jungle" dan "A Raisin in the Sun," yang juga dilakukan Poitier di Broadway.
Poitier lahir di Miami pada 20 Februari 1927, dan dibesarkan di sebuah perkebunan tomat di Bahama, dan hanya memiliki satu tahun sekolah formal.
Dia berjuang melawan kemiskinan, buta huruf dan prasangka untuk menjadi salah satu aktor kulit hitam pertama yang dikenal dan diterima dalam peran utama oleh khalayak arus utama (mainstream).
Poitier memilih perannya dengan hati-hati, mengubur gagasan lama Hollywood bahwa aktor kulit hitam hanya dapat muncul dalam konteks yang merendahkan sebagai anak penyemir sepatu, kondektur kereta, dan pelayan.
"Aku mencintaimu, aku menghormatimu, aku menirumu," Denzel Washington, pemenang Oscar lainnya, pernah mengatakan kepada Poitier pada upacara publik.
Sebagai sutradara, Poitier bekerja dengan temannya Harry Belafonte dan Bill Cosby dalam "Uptown Saturday Night" pada tahun 1974. Lalu, Richard Pryor dan Gene Wilder dalam "Stir Crazy" tahun 1980.
Poitier dianugerahi gelar bangsawan oleh Ratu Inggris Elizabeth II pada tahun 1974 dan menjabat sebagai duta besar Bahama untuk Jepang dan untuk UNESCO. Dia juga duduk di dewan direksi Walt Disney Co dari 1994 hingga 2003. (RIO)
Baca Juga: Uganda Sahkan UU Hukuman Mati untuk LGBT, Amerika Ancam Berikan Sanksi
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024