CARITAU LUMAJANG – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, pada Minggu (31/12/2023), mengalami dua kali erupsi disertai luncuran awan panas.
Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, tercatat erupsi pertama terjadi pukul 01.30 WIB dan erupsi kedua pukul 14.07 WIB.
“Letusan disertai awan panas dengan jarak luncur tidak diketahui dikarenakan Gunung Semeru sebagian tertutup awan," kata Ghufron Alwi, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, di Lumajang.
Pada erupsi pertama, terpantau tinggi kolom letusan sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut, dan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya.
Kemudian pada erupsi kedua, tinggi kolom letusan dan sebaran abu vulkanis sama seperti erupsi pertama. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 224 detik.
Pada erupsi kedua, letusan disertai awan panas dengan jarak luncur tidak diketahui karena gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu sebagian tertutup awan atau kabut.
Berdasarkan pengamatan kegempaan pada Minggu antara 12.00-18.00 WIB, tercatat Gunung Semeru mengalami 19 kali gempa erupsi dengan amplitudo 14-22 mm, satu kali gempa awan panas letusan, dua kali gempa guguran, dua kali gempa embusan, dan dua kali gempa tektonik jauh.
Status Gunung Semeru masih pada level III atau siaga, sehingga masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Sementara di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Petugas seperti dirilis Antara, juga mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.(BON)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...