CARITAU LUMAJANG - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi terus menerus delapan kali pada Sabtu (1/6/2024) pagi hingga siang.
Erupsi pertama Gunung Semeru terjadi pukul 07.39 WIB, kemudian 07.49 WIB, erupsi ketiga 08.04 WIB, kemudian 08.20 WIB, selanjutnya 09.52 WIB, berikutnya 11.34 WIB, erupsi ketujuh 11.50 WIB, dan erupsi kedelapan 13.10 WIB.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 1 Juni 2024, pukul 07.39 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 400 meter di atas puncak atau 4.076 mdpl," kata Liswanto, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, di Lumajang, Sabtu (1/6/2024).
Menurut Liswanto, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.
Visual letusan pada erupsi pertama hingga keempat terpantau oleh petugas, yakni ketinggian erupsi berkisar 300 meter hingga 500 meter di atas puncak, sedangkan erupsi kelima hingga kedelapan secara visual tidak teramati, karena tertutup kabut.
Tinggi kolom erupsi kedelapan Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 97 detik.
Sejak 1 Januari hingga 1 Juni 2024, pukul 14.00 WIB, tercatat jumlah letusan Gunung Semeru sebanyak 343 kali.
Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Sementara di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) pada sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat seperti dirilis Antara, juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (BON)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...