CARITAU JAKARTA - Hasil penelitian oleh lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) memperlihatkan adanya sekitar 70 persen lebih masyarakat Jakarta yang mengaku puas atas kinerja Penjabat (Pj) Gubernur DKI, Heru Budi Hartono dalam mengatasi persoalan transportasi.
70 persen lebih terebut adalah gabungan dari 12,5 persen masyarakat yang mengaku sangat puas serta 62,3 persen masyarakat mengaku cukup puas. Sementara itu, terdapat 18,5 persen masyarakat mengaku kurang puas, serta 4,5 persen mengaku sangat tidak puas. Adapun masyarakat yang mengaku tidak tahu hanya berjumlah 2,3 persen.
Pengamat Transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan mengaku tidak heran melihat hasil survei tersebut, lantaran Heru sangat serius dalam menyelesaikan program prioritas, diantaranya masalah transportasi dan kemacetan.
Ia menyontohkan diantara kinerja Heru di bidang transportasi publik, yakni dibangunnya Fase 1B kereta listrik Lintas Raya Terpadu (LRT) yang melayani rute Velodrome – Manggarai dengan lima stasiun lanjutan dari Velodrome, Jln Pemuda, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman dan Manggarai di depan RS Agung.
"Ini akan meningkatkan inter-konektivitas dan integrasi dengan moda transportasi publik lain di Jakarta dalam melayani masyarakat pengguna transportasi publik Jakarta serta berperan signifikan dalam memecahkan masalah kemacetan kota Jakarta," ujar Azas Tigor Nainggolan dalam keterangannya, Minggu (26/5/2024).
Praktisi hukum yang akrab disapa Tigor ini menyampaikan, rute Fase 1B itu nantinya akan mencapai jarak 6,4 kilometer serta diharapkan dapat membawa 180.162 penumpang, atau minimal 80.000 – 100.000 penumpang per hari dengan target konstruksi awal dimulai pada paruh pertama 2023.
Tigor menjelaskan, pembangunan Fase 1B, tahap pertama hingga stasiun pertama yang akan selesai dan tepat track pada September 2024, dinilai dapat memudahkan mobilitas masyarakat dan mendorong integrasi moda angkutan umum di Jakarta seperti KAI Commuter Line dan MRT Jakarta serta Transjakarta.
Menurutnya, pembangunan Fase 1B ini sejalan dengan proses penyiapan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral yang menjadi pertemuan berbagai moda transportasi publik.
"Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini adalah wujud nyata komitmen Pak Heru Budi Hartono dalam melakukan upaya memecahkan masalah kemacetan dengan terus mengembangkan layanan transportasi di Jakarta melalui ketersediaan banyak pilihan moda transportasi publik," katanya.
Selain pada bidang konstruksi, kata Tigor, Heru juga berhasil menciptakan integrasi sistem layanan transportasi publik massal dengan meluncurkan aplikasi Pay As You Go (PAYG) Account Based Ticketing (ABT). Sistem ini, lanjutnya, mengintegrasikan sistem layanan transportasi publik massal yang dikelola oleh Pemprov Jakarta, yakni LRT Jakarta, MRT Jakarta dan Transjakarta.
Tigor menuturkan, integrasi layanan PAYG tersebut terbilang efektif dan efisien karena berbasiskan pada waktu perjalanan dan jarak perjalanan para pengguna LRT Jakarta, MRT Jakarta dan Transjakarta. Menurut Tigor, sistem layanan PAYG ini untuk perjalanan multimoda, yaitu MRT Jakarta - Transjakarta - LRT Jakarta dengan tarif integrasi, yakni skema tarif multimoda dengan maksimum tarif Rp10.000/180 menit.
"Ya ini satu lagi prestasi Pak Heru untuk menuntaskan sistem integrasi layanan transportasi publik di Jakarta. Perjalanan menggunakan transportasi publik massal di jakarta lebih nyaman, aman, terjangkau dan akses. Secara jelas ini adalah prestasi konkrit dalam pembangunan sistem transportasi publik di jakarta," ungkapnya.
Tigor menegaskan, Heru telah membuktikan komitmen prioritas kerjanya dalam persoalan kemacetan, yang diwujudkan dengan terus membangun sarana transportasi publik serta mengembangkan integrasi sistem layanan transportasi publik di Jakarta agar mampu melayani warga Jakarta dengan nyaman dan selamat.
"Jika kita juga ingin Jakarta tidak macet maka dukungan pembangunan sarana transportasi publik oleh Pemprov Jakarta dan mari gunakan layanan transportasi publik," ujarnya.
Diketahui, LRT Jakarta telah mengoperasikan layanan kereta listrik secara komersial sejak 1 Desember 2019. Sebagai operator transportasi publik berbasis kereta listrik modern, LRT Jakarta saat ini telah melayani pengguna jasa dengan rute sepanjang 5.8 km dari Kelapa Gading Jakarta Utara hingga Rawamangun, Jakarta Timur.
Saat ini para pengguna LRT Jakarta dapat mengakses melalui enam stasiun jalur layangnya yakni Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equistrian dan Velodrom. Jumlah penumpang LRT Jakarta saat ini sudah mencapai rata-rata 3000 tang pengguna.
"Ini pun menegaskan bukti bahwa Pak Heru juga komitmen mendukung pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan Jakarta kota bisnis kelas dunia yang ramah investasi, dan kita juga optimis Jakarta bisa segera naik peringkat dalam konteks sebagai Kota Global," pungkasnya. (DID)
transportasi umum kinerja pj gubernur dki heru budi hartono pemprov dki
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...