CARITAU SUMEDANG - Sekitar 500 petugas gabungan dari Kepolisian, TNI, Basarnas, dan instansi pemerintah terkait diturunkan untuk membantu penanganan dampak gempa bumi M4,8 di bagian wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Sumedan, AKP Awang Munggardijaya.
"Kurang lebih 500 personel, gabungan dari TNI, Polri, dan dinas terkait (yang diturunkan)," kata AKP Awang Munggardijaya Senin (1/1/2024).
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 5,3 Magnitudo Terjadi di Gorontalo
Ia menyampaikan bahwa Kepolisian Resor Sumedang langsung menurunkan aparat kepolisian sektor untuk mengecek kondisi wilayah kerja masing-masing setelah gempa bumi melanda bagian wilayah Kabupaten Sumedang pada Minggu (31/12) malam.
Menurut dia, beberapa kepolisian sektor melaporkan bahwa gempa bumi menyebabkan kerusakan rumah penduduk. Jumlah rumah yang rusak akibat gempa menurut laporan dari kepolisian sektor sekitar 100 unit.
"Yang masuk ke kami baru ada tujuh kecamatan yang dilaporkan terdampak. Korban jiwa tidak ada, hanya kerusakan rumah yang jumlahnya masih terus didata di lapangan," kata Awang.
Ia menyampaikan bahwa kepolisian sudah menurunkan personel untuk membantu warga yang terdampak gempa.
Bersama personel TNI dan instansi terkait lain, ia mengatakan, aparat kepolisian membantu penyiapan tenda untuk menampung pasien yang dievakuasi ke luar rumah sakit semasa gempa.
"Ada pemasangan tenda bantuan dari BPBD, Yonif, Brimob, PMI, yang dibangun di sepanjang rumah sakit, cukup untuk menampung pasien yang dievakuasi dari rumah sakit," katanya, dikutip dari laporan Antara.
Selain itu, Kepolisian Resor Sumedang membantu penanganan pasien yang untuk sementara ditempatkan di luar gedung rumah sakit sampai kondisi rumah sakit dinyatakan aman dan pasien bisa dipindahkan lagi ke dalam ruang perawatan.
"Pengamanan itu memang lengkap, jadi semua fokus proses evakuasi, baik di rumah sakit maupun di sekitaran Kota Sumedang," kata Awang.
Ia menambahkan, anggota Bhayangkari Polres Sumedang pun membantu membagikan makanan kepada pasien maupun keluarga pasien.
"Semalam itu Bhayangkari langsung terjun ke lapangan membantu para pengungsi, terutama yang ada di rumah sakit umum daerah," katanya.
Pada Minggu (31/12) pukul 20.34 WIB terjadi gempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang pusatnya berada di darat pada kedalaman 5 km di sekira 2 km arah timur laut Kabupaten Sumedang.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa bumi itu dirasakan di daerah Sumedang, Lembang, Subang, Bandung, dan Garut.
Pemerintah Kabupaten Sumedang menyampaikan bahwa gempa bumi menimbulkan kerusakan cukup parah di Tegalsari, Cipamengpeuk, dan Babakan Bukit.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, gempa bumi berdampak pada 14 desa di wilayah Kabupaten Sumedang, menyebabkan 84 rumah rusak ringan. (IRN)
Baca Juga: Tim SAR Gabungan Masih Mencari Nelayan Hilang di Seram Bagian Barat
Petugas Gabungan kepolisian ri anggota tni basarnas gempa bumi gempa sumedang sesar cileunyi Penanganan Gempa Sumedang
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...