CARITAU MAKASSAR - Sebanyak 26 ribu tenaga kesehatan (Nakes) di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar mengatakan, Nakes yang bakal berpartisipasi nantinya berasal dari lintas sektor.
Baca Juga: PPP tak Penuhi PT, Wakil Ketua DPP Amir Uskara: Suara Internal Kita 4,5%
Hal ini dilakukan sebab secara geografis Sulsel memiliki beberapa wilayah yang perlu persiapan jika akan diakses seperti kepulauan dan beberapa wilayah blank spot. Di Sulsel, terdapat sebanyak 26.357 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Kami persiapkan tenaga kesehatan untuk TPS-TPS yang ada di Sulsel yah,” katanya.
Kata dia, bukan hanya tenaga medis yang bakal disiapkan. Melainkan beberapa pelayanan dasar, misalnya pemeriksaan kesehatan untuk tenaga KPPS, PPS dan satuan kerja di TPS yang bakal mengambil peran pada Pemilu nanti.
"Nanti ada tim yang standby ada juga yang mobile. Ada juga yang berjaga di pos kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit. Hal itu kan antisipasi kita jika ada petugas yang butuh perawatan dasar dan lanjutan," kata dia lagi.
Nakes yang bakal diterjunkan itu sekira 26 ribu lebih. Bukan hanya dari Dinas Kesehatan Pemprov maupun Pemkot dan Pemkab, juga melibatkan tenaga kesehatan TNI-Polri.
"Ini kan sifatnya dinamis untuk jumlah tenaga kesehatan, jadi bisa saja terus bertambah sesuai dengan kondisi. Jadi jika memang perlu kita akan lakukan perekrutan tenaga kesehatan dari profesi kesehatan pun relawan swasta," ungkapnya.
Perkiraan jumlah tenaga kesehatan tersebut juga berdasar pada jumlah TPS yang tersebar di seluruh wilayah Sulsel.
"Jumlah itu berdasarkan perkiraan jumlah TPS, Desa dan Kecamatan, dan perkiraan jumlah itu bakal segera dipenuhi," tuturnya.
Bahkan kata dia, kalau ada kabupaten dan kota yang tidak cukup tenaga kesehatannya bakal dicarikan solusi. "Kita terus koordinasi dengan Pemkab dan Pemkot," imbuhnya.
Perekrutan Nakes dari profesi kesehatan itu kata dia, lebih mengutamakan keperawatan dan memiliki ilmu dasar kesehatan.
"Agar lebih bisa terkontrol, dan tidak sembarang juga,” ungkapnya. Nakes yang bakal berjaga di pos kesehatan seperti puskesmas dan pustu itu kata dia, dari tenaga organik Dinas Kesehatan masing-masing wilayah.
Pada rapat koordinasi yang digelarnya itu juga memberikan penyuluhan kesehatan kepada para petugas TPS dan penanganan dari tenaga kesehatan juga akan dipersiapkan sebelum dan sesudah pemilihan.
"Jadi seperti pemeriksaan kesehatan seperti tekanan darah dan beberapa pemeriksaan dasar itu kita lakukan dan siapkan," tandasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Hasbullah mengatakan, Diskes menjadi leading sektor sekaligus membantu tugas-tugas KPU dalam sektor kesehatan.
Ia berharap, agar anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memanfaatkan tim nakes tersebut ketika bertugas.
"Kalau ada kondisi yang membuat dia kelelahan, segera memberitahu teman-temannya supaya dapat pertolongan pertama dari posko-posko kesehatan yang dibentuk oleh Diskes," jelasnya.
Diketahui, pada Pemilu 2019, terdapat 894 petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia dan 5.175 petugas yang mengalami sakit. Menghadapi Pemilu 2024, penyelenggara telah melakukan evaluasi terhadap masalah tersebut, termasuk dalam hal penyediaan tenaga kesehatan. (KEK)
Baca Juga: Prabowo Subianto Nyoblos di TPS 033 Bojong Koneng Hambalang
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...