CARITAU MAMUJU – Hujan dengan insentitas tinggi disertai angin kencang melanda Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (11/10/2022).
Hujan yang berlangsung selama beberapa jam itu terbilang sangat deras. Sebagian warga merasa panik akibat suara hujan yang terus menerus membasahi wilayah mereka.
Baca Juga: Bejat, Pria Paruh Baya di Gowa Cabuli Anak Tirinya Berkali-kali, Nyaris Diamuk Warga
Akibatnya banjir bandang pun terjadi di Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulbar. Bahkan merembes ke beberapa wilayah di sekitarnya.
Setidaknya, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju, ada dua kecamatan yang terdampak banjir bandang. Keduanya yakni Kecamatan Mamuju dan Kalukku.
Sejauh ini, BPBD menyebutkan setidaknya ada 2.448 rumah terdampak banjir bandang di Kabupaten Mamuju.
Akibat dari banjir bandang itu, sebanyak 392 orang terpaksa mengungsi meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat aman.
"Ada 2.448 rumah terdampak banjir, 6 rumah hanyut dan 13 rumah rusak berat tertimpa tanah longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Mamuju Muhammad Taslim dalam keterangan tertulis kepada awak media, Rabu (12/10/2022) kemarin.
Meskipun begitu, BPDB Mamuju saat ini telah melakukan upaya penanganan dengan membantu warga yang terdampak banjir bandang tersebut.
Mulai membangun tenda pengungsian hingga memberikan bantuan kepada warga terdampak.
"Termasuk melakukan evakuasi, menentukan titik pengungsian, pembangunan tenda pengungsi, serta memberikan bantuan," bebernya.
Ia menjelaskan, banjir bandang disebabkan karena insentitas hujan beberapa hari terakhir cukup tinggi di dua kecamatan tersebut.
"Banjir disebabkan hujan deras mengakibatkan sungai meluap sampai ke pemukiman warga," pungkas Taslim.
Bahkan, Bandara Tampa Padang, Mamuju ikut tergenang banjir hingga layanan penerbangan terpaksa disetop sementara. Runway atau landasan pacu bandara sepanjang 500 meter terendam banjir.
Akibat banjir yang menerjang jalur lintasan landasan pacu, saat ini pihak bandara membatalkan semua penerbangan menuju Makassar dan Balikpapan atau arah sebaliknya.
Di mana, pelayanan penerbangan sementara dibatalkan. Meskipun begitu, penerbangan hanya ditunda untuk hari ini sambil menunggu area lintasan landasan pacu selesai dibersihkan dan bisa digunakan kembali.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang dan tanah longsor. Bencana yang terdampak di Kecamatan Mamuju dan Kalukku.
"Tiga hari ke depan (terhitung Rabu, 12 Oktober 2022) ditetapkan statusnya tanggap darurat," beber Bupati Mamuju Sutinah Suhardi.
Di mana, status tanggap darurat banjir bandang di Mamuju akan dilakukan hingga Jumat, 14 Oktober 2022.
Kata dia, penetapan status tersebut untuk memaksimalkan penanganan bencana pada wilayah yang dianggap paling terdampak.
"Karena situasi di lapangan banyak wilayah terdampak dan juga agar lebih maksimal (penanganan) ini. Jadi kita pakai anggaran BTT sebesar Rp 200 juta," tukasnya.
Ia menjelaskan, anggaran BTT itu hanya diperuntukkan untuk konsumsi warga terdampak banjir serta untuk keperluan dapur umum.
"Khusus untuk di dapur umum saja (Anggaran BTT). Jadi sekitar 7 ribuan warga dilayani di dapur umum ini," katanya.
Meskipun begitu, ia mengaku beberapa lokasi banjir dan tanah longsor telah ditangani. Dirinya memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) menurunkan alat berat untuk membersihkan wilayah yang terdampak parah.
"Jadi saya sudah minta PU untuk alat berat dan Damkar juga kita turun membantu. Beberapa titik longsor juga ada pohon tumbang yang tutup akses sungai sudah dibersihkan," katanya. (KEK)
Baca Juga: Tipu Warga Buru Puluhan Juta dengan Modus Jual Krim, Polisi Ringkus Seorang Wanita di Jeneponto
caritau sulsel banjir bandang di mamuju status tanggap darurat banjir
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...