CARITAU MAKASSAR - Orang tua BNY, siswa kelas VIII SMP Sekolah Islam Athirah yang ditemukan tewas di sekolahnya meyakini anaknya tidak bunuh diri.
Ayah korban, Benny Yusuf Nurdin mengatakan, ia bersama keluarga sudah mengunjungi Sekolah Islam Athirah pada Senin (29/5/2023) kemarin.
Baca Juga: Viral Emak-emak Terlibat Adu Jotos di Makassar
Dalam kunjungannya, ia memastikan apakah benar anaknya terjatuh dari lantai 8 di Sekolah Islam Athirah.
"Iya saya hanya ingin memastikan seperti apa lokasi kejadian. Saya hanya melihat sesuai yang diberitakan kemarin, ada lantai 8. Terus saya hanya memastikan sepatu dan tas anak saya dimana dan titik jatuhnya. Cukup di situ saja," katanya saat menggelar Konferensi Pers di kediamannya di Perumahan Taman Gosyen, Kota Makassar, Sulsel, Selasa (30/5/2023).
"Kalau saya melihat, di lantai 8 itu tidak ada tempat untuk melompat. Hingga saya lihat bahwa di rooftop itulah karena dis itu ada tangga saya lihat. Tapi tidak mungkinlah, karena di situ tidak ada yang lihat, saya juga tanya di sana, tidak ada yang melihat (BNY melompat)," sambungnya.
Bahkan, kata dia, CCTV tidak bisa membuktikan anaknya naik ke Rooftop tersebut. Kemudian melompat hingga akhirnya ditemukan tewas di Lapangan Volley.
"CCTV juga tidak bisa membuktikan bahwa anak saya naik ke atas sehingga saya masih menduga. Kalau di pihak kami, saya pribadi, saya orang tuanya dan saya bapaknya dan yang paling dekat dengan ibunya tau persis bahwa bagaimana karakter anak saya. Hingga sampai hari ini, saya masih meyakini bahwa anak saya tidak bunuh diri," jelasnya.
Bahkan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan penyidik dan menyampaikan anaknya tidak melakukan bunuh diri,
"Kami sudah sampaikan bahwa anak kami tidak terjatuh dari (lantai 8). Kalaupun ya kami tidak melihat. Kalau saya mau katakan anak saya melompat juga tidak ada yang melihat. Karena CCTV tidak ada," ujarnya.
"Mau saya katakan bunuh diri ya tidak ada, bahkan saya menanyakan apa aktivitas di lantai 8 juga penyidik tidak bisa menggambarkan kepada saya karena tidak ada CCTV," jelasnya.
Informasi tersebut, lanjut dia, bisa menjadi tambahan pihak kepolisian untuk bisa mengusut tuntas kasus tersebut.
"Saya fikir informasi-informasi seperti ini bisa digali melalui penyidik dan itu menjadi tugas kepolisian," tegasnya.
Sementara itu, Ibu Korban, Jane Riatri Timbonga mengaku terakhir melakukan komunikasi dengan BNY pada Rabu (24/5/2023) sekitar pukul 08.34 WITA. Sementara korban ditemukan tewas sekitar pukul 09.38 WITA.
"Komunikasi jam 08.34 WITA, anak saya menelpon katanya dia sudah tiba di depan sekolah, cuma itu sebentar," katanya.
Karena merasa belum percaya, sang ibu kemudian meminta BNY untuk mengirim bukti foto bahwa dia benar sudah tiba di sekolah.
"Terus, saya bilang kalau memang sudah di sekolah tolong fotokan mama, tapi langsung ditutup, terus sejak itu tidak ada komunikasi lagi," jelasnya.
Disebabkan tak ada komunikasi, Jane Riatri Timbonga kemudian menghubungi Wali Kelas korban untuk memastikan keberadaan anaknya.
"Setelah itu, saya konfirmasi ke wali kelas, tolong di cek apakah Basman sudah di sekolah. Ternyata tidak ada, makanya saya minta kepada bapaknya untuk dicek di mana BNY (GPS HP korban berada di Taeng Kabupaten Gowa)," jelasnya.
Ia juga menyinggung terkait isi chat BNY yang sempat dikirim ke gurunya. Ia meyakini isi chat tersebut bukan ditulis almarhum.
"Jadi saya mau klarifikasi, chat itu bukan ke saya, chat itu ke gurunya katanya. Jadi pas kejadian itu, anak saya masih ada disitu, ibu Fatmawati Kalla datang bersama pihak sekolah. Pihak sekolahnya yang menunjukkan kepada saya, pas kejadian itu, jadi Jenazah anak saya masih ada di situ," katanya.
"Saya ditunjukkan chat, saya belum terlalu memperhatikan chat, suami saya terima chat, baru saya ingat-ingat kembali. Setelah saya lihat chat itu, saya yang lebih tahu anak saya bagaimana, saya yakin 100% bahwa itu bukan chat dari anak saya," sambungnya.
Ia mengaku tahu persis perilaku anaknya. Sampai tutur kata yang dilontarkan korban ketika mengirim pesan sudah dihafal.
"Saya tahu anak saya pandainya diantara ketiga anak saya bersaudara. Jadi dia tidak terlalu pandai menyusun kata seperti yang ada di chat. Jadi saya yakin 100% itu bukan chat dari anak saya," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Gegara Tegur Adik Pelaku Naik Motor Ugal-ugalan, Pemuda di Makassar Dibusur
siswa sekolah islam athirah tewas dugaan bunuh diri makassar
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...