CARITAU SURABAYA – Usia memasuki tahun ke-64 tahun tak menyurutkan Indradjaja Manopol menamatkan studi magisternya di Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Pada wisuda ke-125 ITS yang digelar pada Minggu (27/3/2022), lelaki yang akrab dipanggil Indra dinobatkan menjadi wisudawan tertua dengan predikat Cumlaude.
“Hampir selama 40 tahun berkecimpung di dunia konstruksi, saya merasa banyak sekali perkembangan ilmu baru yang ingin saya pelajari,” katanya.
Berangkat dari tekad tersebut, matan Direktur Utama PT Nindya Karya ini memutuskan untuk melanjutkan studi di Teknik Sipil Manajemen Konstruksi ITS.
“Ini sekaligus menjadi langkah awal keinginan saya untuk menjadi pengajar di bidang yang selama ini saya geluti,” katanya.
Belajar di usia yang tak lagi muda diakuinya bukan tanpa kendala, Indra menuturkan perkembangan teknologi informasi menjadi halangan paling besar baginya.
“Kemampuan menulis ilmiah yang jarang digunakan lantaran bekerja sebagai praktisi lapangan, juga menjadi kendala lain yang cukup membuat saya kesusahan,” katanya.
Beruntung Indra memiliki minat membaca yang besar sehingga membantu dalam menyelesaikan masa studi. Dukungan dari keluarga dan rekan kerja turut mengobarkan semangat Indra dalam menyusun tesis.
“Ditolak hampir sepuluh kali oleh dosen pembimbing. Tapi untungnya keluarga mendorong untuk terus maju,” akunya.
Tekadnya yang kuat menjadi faktor penting keberhasilannya lulus dalam kurun waktu tiga semester.
“Saya selalu mengingatkan diri sendiri untuk merasa malu jika menyerah dan menegaskan kembali apa yang sudah dimulai harus diselesaikan,” katanya.
Semangat dan perjuangan akhirnya membuat mantan Komisaris Utama PT Amarta Karya ini berhasil meraih IPK 3,92 dengan predikat cumlaude.
Untuk menyelesaikan studi magisternya, lelaki asli Surabaya ini mengangkat tesis berjudul ‘Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan maupun Keberhasilan dari Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi di Indonesia.’
Tesis ini dibuat karena rasa prihatin akan banyaknya kecelakaan kerja di proyek-proyek pembangunan infrastruktur.
“Kecelakaan ini sangat merugikan, jadi harus ada perhatian dari seluruh pihak yang terkait,” ujarnya
Lelaki kelahiran 1958 ini berharap tesis yang ditulisnya dapat bermanfaat bagi manajemen keselamatan konstruksi di Indonesia.
Ia juga berniat untuk mengajarkan ilmunya kepada junior dan rekan kerjanya yang berada di perusahaan konstruksi.
“Saya berpesan kepada generasi muda untuk memanfaatkan waktu belajar sebaik mungkin agar ilmu yang diperoleh dapat segera diaplikasikan dalam dunia nyata untuk kemajuan bangsa dan negara,” pungkas Indra.(HAP)
Viral! Video Oknum Relawan Paslon Kotabaru 02 H Fa...
Pj Teguh Pastikan Komitmen Forkopimda Sukseskan Pi...
Stiker Pilkada Jakarta 2024 Tuai Protes PDIP, Ini...
PT KAI Lakukan Perawatan Rel Jelang Libur Nataru 2...
Target Rampung 2026, PAM Jaya Mulai Bangun IPA Cil...