CARITAU BANDA ACEH - Warga Desa Seuneubok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, memblokir jalan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya, di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya.
Muzakir, warga Seuneubok Rawang mengatakan, penutupan jalan menuju Kuala Parek dipicu kerusakan jalan dan jembatan di desa tersebut. Selama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
"Berbagai jenis kendaraan menuju Kuala Parek melintasi jalan Seuneubok Rawang. Dampaknya, jalan serta jembatan rusak, sehingga sulit dilintasi masyarakat. Jalan tersebut menuju ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya," kata Muzakir, Selasa (16/4/2024).
Menurut Muzakir, kerusakan bukan hanya pada jalan di pemukiman penduduk, tetapi juga jalan di sepanjang tambak budi daya bandeng, kepiting, dan udang masyarakat akibat lalu lintas kendaraan ke penampungan imigran etnis Rohingya.
"Jalannya masih bertanah. Kalau panas, badan jalan berdebu. Warga yang rumahnya sepanjang jalan tersebut terpaksa menghirup debu saat kendaraan pengangkut logistik dan mobil berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek," katanya.
Dampak penutupan jalan menuju Kuala Parek, dua unit mobil pengangkut air bersih tidak bisa lewat, sehingga air untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK) imigran etnis Rohingya tertahan.
Namun setelah berkoordinasi, akhirnya penutupan dibuka sementara. Setelah dua unit mobil selesai mengangkut air ke penampungan etnis Rohingya, warga kembali memblokir.
"Selain kerusakan badan jalan, salah satu jembatan juga rusak sejak sebulan lalu. Hingga saat ini tidak ada yang pihak yang merasa bertanggung jawab atas kerusakan jalan tersebut," kata Muzakir.
Kepala Desa Kuala Parek, Syahrial Abdullah mengatakan, jalan yang diblokir adalah jalan pribadi. Jalan tersebut sebelumnya digunakan sebagai jalan alternatif ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya, karena ada jembatan rusak sehingga tidak bisa dilalui.
"Jalan yang diblokir itu jalan pribadi. Jalan yang selama ini dilalui untuk membawa bantuan kepada imigran Rohingya tidak bisa dilewati karena ada jembatan rusak, sehingga dipakai jalan alternatif. Namun, jalan itu jalan pribadi, jadi wajar jika ada yang keberatan dan ditutup," katanya.
Sementara itu, Camat Pereulak Timur Taharuddin mengatakan, saat ini jalan yang menjadi akses utama ke penampungan imigran etnis Rohingya sudah bisa dilalui setelah kerusakan di jembatan diperbaiki.
"Saat ini, perbaikan jembatan sudah selesai, sehingga akses jalan sudah kembali normal dan penyaluran logistik untuk imigran etnis Rohingya tidak terhambat," kata Taharuddin.
Sebelumnya, 137 imigran mendarat di Pantai Kuala Parek, Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (1/2/2024) pukul 04.00 WIB. Mereka terdiri 40 laki-laki dewasa, 47 wanita dewasa, 23 anak perempuan dan 27 anak laki-laki.
Seratusan imigran tersebut, seperti dirilis Antara keluar dari Coxs Bazar, lokasi pengungsian di Bangladesh, dengan menumpangi kapal kayu sejak 5 Desember 2023. Setelah mengapung 55 hari di laut, akhirnya 137 imigran itu mendarat di Pantai Kuala Parek. (BON)
Baca Juga: Bentor Dukung Perhelatan PON
Baca Juga: Uji Mampu Baca Al-quran Bakal Calon Gubernur Aceh
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...