CARITAU DEPOK - Warga Baktijaya Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, digegerkan atas penemuan seorang pria paruh baya yang tewas bersimbah darah dengan dua luka tusukan di bagian leher dan dada kiri.
Diketahui, korban adalah pria berinisial SIB (59). Ia menjadi korban pembunuhan dan ditemukan tergeletak di Jalan Jati Raya, RW 06 Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Hilang Sejak Kamis, Bocah 7 Tahun di Gowa Ditemukan Tewas di Sungai
Seorang warga, David Sianturi (40) menuturkan, dirinya cukup mengenal korban lantaran sering singgah di rumah pribadinya yang merupakan sekaligus tempat usaha konter pulsa
Dalam keteranganya, David mengungkapkan, dirinya masih sempat bertemu dengan korban sebelum korban ditemukan tewas.
Korban seperti biasa datang berkunjung ke konternya pada hari Selasa (20/6/2023) malam hingga menjelang pagi atau selang waktu satu jam sebelum tewas dengan dua luka tusukan yang bersarang di leher dan dada kirinya.
Ia mengatakan jika korban adalah warga dari lingkungan lain, yakni komplek Pelni, Baktikaya, Sukmajaya, Depok Jawa Barat. Bahkan David menutrkan jika dirinya masih sempat bercarnda dengan korban hingga pukul 02.00 WIB.
"Bukan warga sini, deket Pelni sini. walaupun di Pelni tinggalnya, tetep main ke sini. Jadi tadi malem masih ketemu saya, jam 02.00 wib kurang. Saya masih ketemu, masih bercanda. Dia enggak pernah ada masalah sama orang, cenderung diam, main handphone saja dia. Enggak pernah nimbrung, minum-minum apa," tutur David kepada wartawanRabu (21/06/2023).
Pada malam kejadian, korban SIB membantu David untuk menutup konter pulsanya. Tak lama berselang, korban berpamitan untuk pulang ke rumah pribadinya, dan David sempat memberikan uang untuk membeli rokok karena sudah membantunya.
Karena tidak bekerja, sehari-harinya korban memang sering singgah di konter pulsa milik David Ia menuturkan jika korban dikenal sebagai orang yang pendiam dan sering membantunya disaat hendak menutup konter.
"Enggak, sudah berapa tahun ini, memang (korban) suka nongkrong di tempat aku, di konter, soalnya di sini ada wifi. suka main handphone di sini. baik orangnya, suka bantuin nutup konter," ucap David.
Pada malam tersebut, David mengatakan, bahwa tak jauh dari konter pribadinya sekitar 10 meter terdapat sebuah pos pangkalan ojek yang saat itu kondisinya juga sedang ramai anak muda nongkrong di tempat tersebut.
"Jadi pulang, aku kasih uang, ‘Pak ini aku kasih Rp30 ribu ya, Rp15 ribu buat rokok, Rp15 ribunya buat abang, biasa buat sarapan, buat beli apalah. Sempet aku bilang, bang kalau pulang hati-hati ya. Karena dia rumahnya kan di seberang, lewat juanda. Kemaren, di deket sini, situ tuh yang ada garis polisi lagi rame. Aku tahu soalnya berisik kan di situ," ungkap David.
"Tadi malem itu karena berisik, namanya orang lagi nongkrong ya, enggak tahu mabok apa enggak, itu ketutup suara berisiknya. saya cuma dengar oh ada suara nih. Masalah perselisihan, saya enggak tahu. Kalau menurut aku, kalau ada orang kenapa-kenapa di situ, kenapa mereka enggak tahu, kan enggak mungkin," Sambung David.
Usai suara berisik yang diduga perselisihan tersebut, David kemudian memutuskan untuk beristirahat. Tak lama setelah beristirahat, kemudian David mendapatkan informasi dari keluarganya bahwa ada korban pembunuhan yang kondisinya telah tergeletak tak jauh dari rumahnya yakni sekitar kurang lebih 20 meter.
"Pagi-pagi pas buka pintu, ternyata ramai, kaget ada yang meninggal, dan ternyata itu orang yang saya kenal," terangnya.
David menuturkan, bahwa sebelumnya dirinya mengira bahwa korban dirampok. Namun, pas di TKP, lanjut David, ternyata handphone korban masih ada.
"Kirain dirampok, karena ada luka tusuk, tetapi handphonenya masih ada, kalau dirampok kan seharusnya hilang, dan dia itu jalan kaki enggak bawa motor," ujarnya.
Dalam keterangannya David mengungkapkan, bahwa dirinya tidak mengetahui secara pasti terkait penyebab cekcok yang terjadi ditengarai antara pelaku dan korban. Kendati demikian, David menambahkan, dirinya hanya mendengar suara berisik sebelum mengetahui korban telah tewas dengan luka tusuk di tubuhnya.
"Dia kalau pulang itu enggak bawa motor, dia jalan kaki. makanya saya kaget kok ditusuk. yang nusuk itu apa iya orang lewat, sudah jam segitu soalnya kan. kalau misal ada masalah apa, kesenggol, saya pasti dengar, mereka gaduh. emang saya enggak denger," tandas David. (GIB/IRN)
Baca Juga: Pensiunan Polisi di Makassar Ditemukan Tewas di Kamar Kos
depok pria tewas di depok mayat tergeletak luka tusukan polres metro depok penemuan mayat tewas ditusuk
Prihatin Pungli, Legislator Golkar Dukung Penertib...
Rombongan PAN Temui Jokowi, Zulhas Bantah Bahas Ka...
Menyeberangi Jembatan Rusak di Pesisir Selatan
Sabu 1,6 Kg Asal Malaysia Berhasil Digagalkan Masu...
KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur Bila Iku...