CARITAU PAPUA – Sebuah tayangan video mendadak viral di media sosial lantaran menampilkan seorang pedagang pentol dipukul oknum polisi pada Rabu (13/4/2022) sekitar pukul 10.00 WIT, di depan SMA Negeri 1 Mimika, Papua.

Penganiayaan tersebut secara kebetulan direkam oleh salah satu warga yang berada di lokasi kejadian dan diunggah kembali oleh sejumlah akun.

Baca Juga: Aden Wong, Suami dari WNA Korea yang Selingkuh dengan Tisya Erni Mundur dari Jabatan

Meski sudah dipukul, pedagang yang diketahui bernama Taman alias Cak Man, tetap tegar menjajakan usahanya walau wajahnya dalam keadaan memar dan biru.

"Oknum anggota polisi tersebut diduga dalam pengaruh minuman keras dan melakukan pemukulan terhadap pedagang pentol bernama Taman alias Cak Man, yang mangkal di depan SMA tersebut," tulis akun Instagram @majeliskopi08.

Nurhadi, Anggota Kerukunan Keluarga Jawa Beratu (KKJB) sekaligus teman korban, mengatakan bahwa berdasarkan penuturan korban, pelaku marah-marah kepada korban karena tidak sabar mengantri saat membeli jajanan pentol sebesar Rp 20.000.

Nurhadi mengungkapkan, sebetulnya korban sudah meminta kepada pelaku untuk sabar menunggu antrian karena antrian anak sekolah telah lebih dulu memesan kepada Taman.

"Tak kunjung dilayani akhirnya pelaku marah dan memukul korban," ujar Nurhadi kepada wartawan, Jumat (15/4/2022).

Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami luka lebam di bagian wajah, pecah dibagian bibir serta terdapat luka memar dibagian leher korban.

Pelaku yang diduga telah terpengaruh alkohol terlihat sempat marah-marah kepada taman dan secara tiba-tiba langsung memukul Taman hingga menyebabkan sejumlah luka di wajah.

Mengetahui informasi terkait perbuatan anak buahnya, Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gede Era Adhinata mengungkapkan permohonan maaf kepada korban beserta keluarga korban khususnya kepada keluarga besar KKJB atas kejadian tersebut.

"Pelaku terpengaruh minuman berakohol, saat ini sudah diamankan dan akan diproses secara hukum yang berlaku," pungkasnya. (GIBS) 

Baca Juga: KPU Tegaskan Rekapitulasi Surat Suara Luar Negeri Dilakukan 14 Februari 2024