CARITAU JAKARTA – Andreas Hugo Pareira, Anggota Komisi X DPR RR Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta kepada pemerintah pusat agar serius mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan 131 suporter Aremania.
Andreas mengungkapkan, salah satu yang harus diusut adalah penyebab awal rangkaian peristiwa yang memicu terjadinya Tragedi Kanjuruhan usai berlangsungnya laga pertandingan antara Aremania FC vs Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Baca Juga: Debut Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen: Harapan di Tengah Badai Cedera Timnas Indonesia?
"Sehingga tidak terjadi kesalahan atau upaya untuk menutup-nutupi fakta-fakta penyebab pemicu dan rentetan peristiwa yang mengikuti tragedi. Sehingga, terjadi korban yang begitu banyak," kata Andreas kepada wartawan, Rabu (5/10/2022).
Keseriusan pemerintah untuk segera mengungkap peristiwa tragedi Kanjuruhan, kata Andreas, menjadi penting untuk memberikan sanksi berat terhadap pihak-pihak yang terlibat sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.
Di sisi lain, ia juga menghimbau agar Tragedi Kanjuruhan dapat dijadikan pembelajaran bagi seluruh pihak dalam melaksanakan kompetisi olahraga khususnya sepak bola, agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
"Agar peristiwa-peristiwa yang sama atau serupa tidak terjadi lagi pada massa-massa yang akan datang," pintanya.
Menurut Andreas, tragedi Kanjuruhan yang telah menewaskan ratusan nyawa suporter Aremania telah mencoreng wajah kompetisi sepak bola Indonesia, di saat Indonesia sedang membenahi diri untuk persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dan berbagai event Internasional yang akan berlangsung di Tanah Air.
Selain itu, ia menilai aspek teknis seperti keamanan stadion dalam sepak bola juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan selain aspek prestasi. Adapun tragedi tewasnya ratusan suporter Aremania di Kanjuruhan, menurut dia menunjukkan bahwa manajemen keamanan event olahraga di Indonesia khususnya sepak bola jauh dari kata profesional.
"Manajemen pendukung tim sepak bola yang semakin hari semakin membludak tidak bisa lagi ditangani dengan pola gerombolan seperti saat ini," tutur Andreas.
"PSSI harus segera turun tangan untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh di samping prestasi yang semakin membaik, juga manajemen pendukung setiap tim, keamanan stadion dan lingkungan, event pertandingan dan penempatan penonton," tandas Andreas. (GIB)
Baca Juga: Kritik Sanksi yang Diberikan PSSI ke Wahyudi Hamisi, Paul Munster: Ini Menggelikan!
Menteri Pengangkutan Kunjungi PLBN Jagoi Babang, 5...
Evakuasi warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang
Dortmund Pecundangi PSG 1-0
Perempat Final Piala Uber 2024, Indonesia Lawan Th...
Jelang Timnas Indonesia vs Irak, STY Minta AFC Ber...