CARITAU BRUSSEL – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan tidak akan mengikuti sejumlah negara Eropa yang memberikan sanksi terhadap Moskow sebagai hukuman atas invasi Rusia ke Ukraina, karena Turki mengaku sebagian besar pasokan gas alam di wilayahnya bergantung pada Rusia.
Presiden Erdogan bahkan menegaskan, bisa membiarkan rakyatnya membeku kedinginan tanpa gas alam Rusia.
Baca Juga: Rusia Selidiki Keterlibatan Negara-Negara Barat Dalam Serangan Teroris di Moskow
"Kita ambil (contoh) gas alam saja. Sekitar setengah dari gas alam yang kami gunakan, itu berasal dari Rusia,” kata Presiden Erdogan seperti dikutip TASS dalam penerbangan kembali dari pertemuan NATO di Brussel, Belgia, Jumat (25/3/2022).
Menurut Erdogan, ketergantungan pada gas alam akan membuat rakyat Turki menderita jika memilih berkonflik dengan negara bekas pecahan Uni Soviet itu.
"Pertama, saya tak bisa membiarkan rakyat saya membeku kedinginan di musim dingin. Dan kedua, saya tak bisa sepenuhnya menghidupkan kembali industri kami (tanpa gas Rusia),” papar Erdogan seperti dikutip Hurriyet.
Erdogan menambahkan, terkait sanksi pihaknya tengah mempelajari sejumlah pedoman tertentu PBB karena Turki tidak bisa melupakan dan mengesampingkan hubungan dengan Rusia.
Turki tak berniat bergabung memberi sanksi terhadap Rusia agar tak menghancurkan ekonomi Turki sendiri. Langkah itu juga dimaksudkan untuk membuka ruang dialog dengan Federasi Rusia.
Selain itu Erdogan juga menyebut bahwa pihaknya tengah menjalin kerjasama industri dengan negara beruang merah itu.
“Kami tengah membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Akkuyu bersama Rusia. Kami tak bisa mengabaikan. Saat saya bilang ini ke (Presiden Prancis Emmanuel) Macron, dia bahkan berkomentar bahwa saya benar. Jadi kami harus peka,” kata Erdogan.
Kendati tak ikut memberi sanksi Rusia, Erdogan menyebut Turki telah mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi warga Ukraina.
"Negara kami berpenduduk 85 juta jiwa. Kami punya banyak kewajiban. Selain itu, kami telah mengirim 56 truk bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina. Kami memberi mereka makanan, pakaian, obat-obatan. Pengiriman (bantuan kemanusiaan) itu akan ditambah,” pungkasnya. (GIBS)
Baca Juga: Serangan Teroris di Gedung Konser Dekat Moskow Akibatkan 60 Orang Tewas
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024