CARITAU JAKARTA - Turis asing alias bule yang berkunjung ke Bali tengah menjadi sorotan lantaran kerap membuat ulah yang membuat masyarakat setempat marah.
Lantas mengapa para turis-turis itu tidak menghargai Bali? TikToker asal Italia melalui unggahan videonya mengungkapkan alasannya yang bikin geger jagat maya.
Baca Juga: InJourney Ungkap Pengunjung F1 Powerboat 2024 Capai 70.000 Orang
Video TikToker itu diunggah pemilik akun @Lhayesno pada Sabtu (25/3/2023), dan hingga Senin (27/3/2023) pagi ini telah ditonton hingga 194 ribu kali.
"Hahaha … Kenapa mereka pindah ke Bali, orang putih-putih ini?” kata TikToker itu diawal pernyataannya dengan bahasa Indonesia yang lumayan lancar. Ia menyebut, hal itu karena Bali murah meriah mencret.
“Jadi, karena murah sekali, mereka pindah semuanya. Kalau saya sih malu ya, saya malu, kalau saya warga negara Indonesia dan saya warga Bali, saya akan sangat-sangat malu bahwa pulau saya itu dijual murah ke kacung kampret kayak nggak ada harga. Jadi, bule-bule itu yang kere-kere di sana (di negaranya, red) karena di sana nggak sanggup hidup, mereka itu pindah ke Bali karena murah,” katanya.
Ia menyebut, di Bali wisatawan bisa makan nasi jinggo seharga Rp5.000 di jalanan, dan segala macem, sementara negara-negara seperti Singapura, Jepang, wisatawan yang ingin ke Paris di Prancis, ke London di Inggris, ke Baverly Hills di Amerika, ke Monte Carlo, ke Swiss, itu negara mahal, dan meski harga-harga di sana mahal, tetapi orang tetap datang.
“Tapi saya nggak tahu kenapa dari dulu Bali tuh dijual murah. Jadi, yang datang pun bule murah, bule kere, bule kos-kosan, right?” lanjutnya.
TikToker asal Italia itu mengaku tidak anti dengan orang kos-kosan, karena bule juga ada yang terbatas keuangannya, akan tetapi sekali lagi dia mempertanyakan; kenapa Bali harus dijual murah?
“Promosinya; come to Bali karena mura. Saking murahnya, lo tuh bisa injek-injek orang lokal di sana,” katanya.
TIkToker ini mengaku pernah tinggal di Bali, dan dia sangat tidak suka kelakuan banyak orang bule di Bali yang menghina warga setempat.
“They love Bali because is chip. Coba kalau Bali itu mahal, we hate Bali because is expensive, toh mereka bisa tinggal di Singapura kok, bisa tinggal di Hongkong kok , mereka bisa tinggal di Shanghai kok, mereka bisa tinggal di Beijing kok, di London kok. Di negara mahal mereka juga bisa (berkunjung, red),” sambungnya.
Ia menyarankan pemerintah Indonesia selektif.
“Jadi, kalau saya jadi Menteri Pariwisata, akan jual Beli mahal supaya yang datang orang intelek, juga orang mahal, dan juga melestarikan itu pulau. Jangan cuma kos-kosan saja penuh atau cuma hotel esek-esek saja yang penuh. Jadi, saya nggak ngerti ya, dan kalau saya jadi Menteri Pariwisata dan saya juga pemimpin negara ini (Indonesia, red), saya akan sangat marah. Diinjak my country,” katanya.
Yang agak kocak, TikToker itu mengatakan kalau Indonesia bukan negaranya, tapi justru dirinya yang panas, sementara orang Indonesia justru bangga Bali di jual murah.
"Padahal ini bukan negara gue, akunya yang panas, kalian bangga; enak lho Bali itu murah banget. Orang Indonesia aja bangga Bali itu murah meriah mencret . Kalau saya, negara saya Italia dibilang murah, saya marah. My country is beautiful country tidak murah, orang-orang tertentu yang boleh masuk, meskipun sekarang banyak orang imigran yang masuk, tetapi oke itu Uni Eropa dan segala macam, tapi saya tidak mau dibilang negara saya negara miskin dan negara murah”. (DID)
Baca Juga: Wamenparekraf Beberkan Empat Tren Pariwisata 2024
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024