CARITAU JAKARTA - Endarto, Ketua RW 003, Kelurahan Jatijajar, Kota Depok, Jawa Barat, menyebut selama ini pihak manajemen Lazada tidak pernah memberikan sejumlah kontribusi terhadap lingkungan baik berupa penyerapan tenaga kerja atau mengenai pemberian dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk lingkungan.
Padahal menurut Endarto, berdasarkan aturan perundang-undangan, setiap perusahaan telah diwajibkan untuk memberikan kontribusi baik berupa penyerapan tenaga kerja untuk warga ataupun pemberian dana CSR perusahaan.
Baca Juga: Bursa Lowongan Kerja di Depok
Hal itu harus dilakukan, lanjut, Endarto, guna membantu warga dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menunjang jangka pembangunan di lingkungan setempat.
Disatu sisi, menurut Endarto, poin tuntutan yang selama ini telah digaungkan warga kepada pihak Lazada adalah tuntutan yang tidak muluk-muluk atau merupakan hal yang sangat lumrah, yakni terkait penyerapan tenaga kerja dan kontribusi dana CSR untuk lingkungan.
"Jadi yang kita pertanyakan mengenai tuntutan selama ini itu bukan hal yang macem-macem, melainkan hal yang lumrah yaitu terkait masalah penyerapan tenaga kerja serta terkait kontribusi lingkungan, itu saja tidak lebih," kata Endarto kepada Caritau com, Jumat (27/1/2023).
"Itu kan di Lazada informasi dari manajemen ada enam vendor, tiap-tiap vendor itukan ada bidang masing-masing. Ada yang menangani kebersihan, packing packing barang, keamanan dan lain-lain. jadi masa iya kita dilingkungan cuma jadi penonton," sambung Endarto.
Pria yang telah menetap di Jatijajar sejak tahun 1990 itu mengaku bahwa sejak dirinya menjadi Ketua RW 003 tidak satupun bentuk kontribusi diberikan Lazada kepada lingkunganya. Padahal disatu sisi, lokasi gedung Lazada yang memiliki luas sekitar puluhan hektar itu berada di RW 003 Kelurahan Jatijajar, Depok, Jawa Barat.
Bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai Ketua RW 003, Endarto mengaku, pernah menanyakan perihal kontribusi Lazada kepada pengurus RW sebelumnya. saat itu, mantan pengurus RW 003 dalam keteranganya menyatakan bahwa tidak ada sepeserpun kontribusi yang diberikan oleh manajemen Lazada terhadap lingkungan.
"Karena selama saya jadi RW pun dan saya sudah tanyakan ke pengurus RW lama pun mengaku tidak pernah menerima kontribusi lingkungan dari lazada, sama sekali kami tidak menerima," tutur Endarto.
Timbulkan Kecemburuan Sosial Dilingkungan
Sebelumnya, animo dan harapan warga dalam berkontribusi bekerja di Lazada diakui Endarto sangat tinggi. Hal itu terlihat sejak pertama kali para warga mendengar kabar bahwa akan ada pembangunan gudang Lazada disekitar wilayah RW 003, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat.
Endarto mengungkapkan, namun harapan dari warga itu pupus, lantaran pihak Lazada, selama ini tidak kooperatif untuk menerima permintaan warga yang ingin bekerja. Disisi lain, banyaknya orang dari luar wilayah Kelurahan Jatijajar yang bekerja di Lazada telah membuat warga marah dan cemburu lantaran merasa hanya sebagai penonton dilingkungan sendiri.
"Yang menjadi masalah itu ada yang ngontrak di RW 03 tempat kami, dia itu bekerja di lazada sudah lama, sudah 2 atau 3 tahun. Tapi KTP nya diluar dari Jatijajar. Nah itulah yang membuat kecemburuan sosial ya begitu," terang Endarto.
Endarto menuturkan, kecemburuan sosial itu semakin menggebu-gebu lantaran warga sudah berusaha membangun komunikasi dengan pihak manajemen Lazada, namun hasilnya nihil atau tidak ada tindaklanjut dari perusahaan.
Bahkan, menurut, Endarto, kesabaran warga itu telah pupus ditengah jalan lantaran permintaan penyerapan tenaga kerja itu sudah disampaikan kepada manajemen Lazada kurang lebih satu tahun lamanya.
Disisi lain, sebagai pengurus RW, lanjut Endarto, dirinya juga merasa terpanggil untuk berjuang bersama warga dalam rangka mendesak Lazada untuk menyerap tenaga kerja di lingkungan dan memberikan kontribusi CSR perusahaan.
"Saya jadi Ketua RW itu baru tahun 2021. Saya tidak tahu komunikasi sebelum saya saya tidak tahu. Tapi yang jelas itu makin kesinikan warga makin menanyakan gimana bisa masa kita di lingkungan cuman jadi penonton kan seperti itu, jadi selama ini yang telah menanggung beban itu pengurus RT dan RW terdekat," jelas Endarto.
Sempat Dituding Telah Menerima Kompensasi Pribadi dari Lazada
Endarto mengatakan, selaku Ketua RW 003 pihaknya telah banyak menerima aspirasi dari warga untuk dapat membantu memperjuangkan atau menjembatani dalam rangka membangun komunikasi dengan pihak Lazada.
Bahkan, Endarto mengaku tidak jarang dirinya telah mendapat cibiran-cibiran dari warga yang dinilainya tidak mengenakan ditelinga. Cibiran itu yakni terkait sejumlah kabar burung (gosip) yang menarasikan bahwa dirinya telah diisukan menerima sejumlah kompensasi dari pihak Lazada.
Mengetahui hal itu, Endarto mengaku dirinya tidak ingin ambil pusing mengenai tudingan tersebut. Ia mengatakan, bahwa setiap orang sah-sah saja untuk memiliki pandangan atau persepsi yang berbeda.
Disisi lain, Endarto mengaku, bahwa tudingan tersebut justru telah membangkitkan kembali semangat dirinya agar komitmen tegar dalam memperjuangkan hak-hak warganya untuk dapat bekerja di Lazada. Sebab, dirinya juga memahami bahwa kondisi saat ini pasti akan banyak menimbulkan persepsi dari warga baik positif ataupun negatif.
"Lazada itu domisilinya ada di RT 002 RW 003. Jadi selama ini kita sebagai pengurus banyak dapat tekanan masyarakat seolah-olah RT dan RW dapat sesuatu dari Lazada karena kita belum berhasil. Tapi kami sendiri tidak menyalahkan masyarakatlah, ya namanya orang banyak, punya pandangan seperti itu wajar-wajar saja. Punya persepsi seperti itu," tandas Endarto. (GIB)
Baca Juga: Atap Kelas SDN di Depok Ambruk
lazada serap tenaga kerja lingkungan warga jatijajar depok jabar
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...