CARITAU Palembang – Tim Health, Safety, Security, and Environmental (HSSE) PT Pertamina Prabumulih, Sumatera Selatan, lakukan pengamatan di lokasi semburan lumpur yang muncul dari tanah galian sumur bor di Kelurahan Indralaya Indah, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
Perwakilan tim HSSE PT Pertamina Prabumulih, Heru Riswanto, dalam laporannya di Indralaya, Ogan Ilir, Minggu (25/9/2022), mengatakan, observasi itu berlangsung hingga dua hari ke depan, untuk memastikan kondisi pascasemburan aman dari gas mudah terbakar dan warga dapat beraktivitas secara normal kembali.
Baca Juga: Naikkan Stok BBM SPBU 15%, Pertamina Pastikan Aman Kebutuhan Liburan Nataru
Sebab, pihaknya sempat mendeteksi kandungan gas yang mudah terbakar bercampur pada material lumpur dan bebatuan kecil yang disemburkan dari dalam tanah galian sumur bor, pada Sabtu (24/9) malam.
“Sempat demikan, tapi saat ini semburan lumpurnya sudah berhenti, tidak ada lagi gas 100 persen mudah terbakar. Maka observasi dan pengecekan masih dilakukan hingga dua hari kedepan, untuk lebih memastikan keamanan di lokasi,” kata dia.
Ia memastikan dari hasil pengecekan yang telah dilakukan timnya itu, sama sekali tidak ada gas beracun dalam material lumpur di lokasi kejadian.
Sebelumnya, dilansir dari Antara Kepala Pelaksana BPBD Ogan Ilir, Edy Rahmat, mengatakan, tanah pengeboran pembuatan sumur itu berlokasi lingkungan Sekolah Islam Terpadu (SIT) Menara Fitrah, Kelurahan Indralaya Indah, Kecamatan Indralaya.
Pihaknya menerima laporan warga, sekitar pukul 18.05 WIB Sabtu petang (14/9), dari lubang sumur bor itu menyemburkan lumpur bermaterial pasir, bebatuan kecil dan dikhawatirkan mengandung campuran gas.
Pekerja PT Pertama EP yang tergabung dalam tim pengendalian operasi daerah setempat langsung melakukan observasi menggunakan alat khusus, dan mendeteksi terdapat kandungan gas rawa yang bercampur material semburan malam itu.
Kemudian, tim gabungan menyatakan semburan lumpur tersebut terus menyusut dan sudah berhenti pagi tadi sekitar pukul 05.20 WIB.
Rahmat memastikan, tim gabungan pengendalian operasi TNI,Polri, Basarnas dan PT. Pertamina dan instansi terkait lain masih bersiaga di tempat kejadian perkara untuk melangsungkan upaya penanggulangan.
“Sudah tidak ada lagi semburan, tapi warga setempat dihimbau untuk menjauh dari titik lokasi berjarak sekitar 50 meter yang sudah dipasang garis pembatas kepolisian, termasuk dilarang menghidupkan sampai upaya penanggulangan selesai,” kata dia.
Amirullah (31), warga Kelurahan Indralaya Indah, mengaku sebelum menyemburkan lumpur, dirinya dan warga setempat mendengar suara gemuruh dan getaran dari dalam tanah di sekitar lokasi tempat kejadian perkara yang berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.
Tanah galian sumur tersebut mulai menyemburkan lumpur bermaterial pasir dan bebatuan kecil hingga sekitar 20 meter, Sabtu (24/9) petang atau tepat saat warga setempat hendak melaksanakan sholat maghrib.
Adapun berdasarkan informasi dari Pembina SIT Menara Fitrah menyampaikan, mereka sedang melakukan pengeboran sumur yang pengerjaannya didapatkan atas bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Pengeboran sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih di lembaga pendidikan itu mempunyai target hingga mencapai kedalaman 158 meter.
Namun saat tim pekerja merealisasikan pengeboran pada kedalaman 100 meter, lubang tersebut menyemburkan material lumpur.
Pihak SIT Menara Fitrah langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada petugas BPBD Ogan Ilir, Polres Ogan Ilir, TNI setempat termasuk petugas dari PT. Pertamina yang sampai saat ini masih bersiaga melakukan langkah penanggulangan sehingga peristiwa semburan tidak berdampak kepada para warga yang bermukim di sekitar lingkungan tempat kejadian. (IRN)
Baca Juga: Pertamina Jatimbalinus Gandeng Aparat Ungkap 32 Kasus BBM Bersubsidi, 58 SPBU Kena Sanksi
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024