CARITAU MANCHESTER – Kejutan banyak terjadi di tiga pertandingan awal Liga Premier Inggris musim ini. Beberapa klub tampil memukau, seperti Arsenal, Manchester City, dan yang paling mengejutkan, Leeds United yang berhasil meraup hasil positif.
Ada juga yang tampil buruk. Tapi yang tidak disangka-sangka adalah penampilan klub tersukses dalam sejarah Liga Inggris, Manchester United (MU). Menelan dua kekalahan beruntun, salah satunya hasil memalukan ketika dipermak Brenford 0-4, membuat Setan Merah menjadi juru kunci klasemen. Angin mulai berubah setelah anak asuh Erik Ten Hag mampu memenangi laga krusial melawan musuh bebuyutan Liverpool pada Selasa (23/8/2022) dini hari tadi dengan skor 2-1.
Baca Juga: Erik Ten Hag Prediksi Laga Man United vs Chelsea Akan Berjalan Ketat
Meski menang dan mampu keluar dari dasar klasemen, MU masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Baik dari para pemain yang harus mulai bertanggung jawab, serta pemilik dan staff klub yang harus memiliki kesadaran akan industri sepakbola dan harus mulai berani berinvestasi demi mengangkat prestasi klub dengan jumlah fans terbanyak di dunia itu.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita ketahui tentang MU di awal musim ini, menurut analisa tim caritau.com.
Kurangnya ketajaman di lini depan
Manchester United baru mencetak 3 gol di 3 pertandingan terakhir termasuk 1 gol bunuh diri ketika berhadapan dengan Brighton di pertandingan perdana Premier League. Ini menunjukkan bahwa ketajaman lini depan MU patut dipertanyakan. Dengan semakin bertambahnya usia Cristiano Ronaldo, MU tidak dapat lagi mengandalkan CR7 untuk menjadi penyerang utama.
Marcus Rashford, Anthony Martial dan Jadon Sancho juga belum menemukan konsistensi dan permainan terbaiknya. Bahkan, pada beberapa tahun terakhir ini, Rashford dan Martial yang awalnya berposisi sebagai striker murni lebih sering diposisikan sebagai pemain sayap kanan.
Strategi “False Nine” yang digunakan Erik Ten Hag pada 2 pertandingan awal juga bisa dikatakan gagal. Menggunakan Eriksen dan CR7 sebagai “false nine” terlihat tidak begitu memberikan imbas kepada permainan karena kedua pemain tersebut terpaksa bermain “Out of Position”
Dengan ini, menurut kami solusinya adalah mendatangkan satu striker tambahan. Baik itu adalah striker murni, ataupun pemain sayap tambahan sehingga Marcus Rashford atau Anthony Martial dapat bermain sebagai penyerang murni.
Memerlukan pemain yang dapat berperan sebagai Regista
Dilihat dari 2 pertandingan awal, MU terlihat sangat membutuhkan seorang yang dapat berperan sebagai regista atau seorang defensive midfielder. Hal ini sangat krusial dan sangat diperlukan karena cocok dengan skema build up total football yang ingin diterapkan Erik Ten Hag di Manchester United.
Sebelum mendatangkan Casemiro, MU tidak memiliki gelandang yang memiliki fungsi bertahan. Kita dapat melihat hal tersebut ketika MU berhadapan dengan Brighton dan Brentford, di mana pemain tengah yang melakukan drop back untuk melakukan build up terlalu mudah untuk ditekan oleh pemain lawan. Fred dan McTominay tidak memiliki ketenangan yang seharusnya dimiliki oleh defensive midfielder, sehingga bola seringkali terlepas dari mereka ketika menghadapi pressing lawan ketika melakukan build up play. Sementara Christian Eriksen tidak memiliki fisik yang cukup kuat untuk melaksanakan tugas tersebut.
Dalam keadaan bertahan, pemain tengah tidak ada yang cukup cepat melakukan drop back untuk melindungi pemain belakang. Sehingga seringkali menyisakan ruang kosong di antara pemain belakang dan posisi gelandang yang seringkali dapat dimanfaatkan oleh pemain lawan.
Pada pertandingan menghadapi Liverpool, kelemahan itu tidak begitu terlihat karena MU bermain lebih dalam dan mengandalkan serangan balik cepat seperti beberapa musim terakhir. Namun apabila Erik Ten Hag ingin mengubah cara permainan MU, maka akan sangat membantu apabila ia mendapatkan pemain gelandang bertahan.
Karena itulah MU sangat ingin mendapatkan tanda tangan Frenkie De Jong, karena merupakan tipikal pemain yang sangat cocok dengan gaya main Ten Hag dan memiliki atribut fisik dan teknik yang sama bagusnya. Dan karena itu juga MU mendatangkan Casemiro dari Real Madrid sebagai alternatif.
Mental para pemain yang harus diperbaiki
Selama beberapa musim terakhir. Mental pemain MU terus menurun dan pemain seakan kehilangan jati diri mereka yang bermain di klub besar. Bahkan, David De Gea yang tampil memukau selama satu dekade terakhir mengalami penurunan di 2 musim terakhir. Menurut pengamatan kami, ini bukan berarti kemampuan De Gea menurun, mengingat konsistensinya selama beberapa tahun terakhir sangat membantu MU untuk mengamankan poin – poin krusial.
Namun ini membuktikan bahwa mental pemain sangat berperan terhadap performa mereka. Pemain MU sekarang seakan telah terbiasa menelan hasil kekalahan, sehingga mental juang pemain sangat minim. Pemain harus menemukan kepercayaan diri mereka kembali dan harus mulai bertanggung jawab atas performa mereka yang bermain di klub sebesar Manchester United. Karena sangat tidak wajar apabila sebuah klub yang diisi oleh pemain – pemain berbakat yang bahkan bermain di tim nasional masing – masing seperti Marcus Rashford, Jadon Sancho, Raphael Varane, David De Gea, Bruno Fernandes, Cristiano Ronaldo, Christian Eriksen, Luke Shaw, dan yang lainnya, menduduki peringkat 14 klasemen setelah menjalani 3 pertandingan.
Pemilik klub harus angkat kaki atau serius berinvestasi membangun skuad yang kuat
Fans MU dan pecinta sepakbola lainnya mungkin sudah tau masalah yang terjadi antara fans dan pemilik Manchester United, Malcolm Glazer. Fans sangat menyayangkan Malcolm Glazer yang memandang MU hanya sebagai aset bisnis, dan bukan sebagai klub sepakbola. Ketegangan itu sebenarnya sudah terjadi sejak lama, namun di musim ini, kebencian fans terhadap Glazer seakan mencapai puncaknya.
Glazer dinilai tidak cukup berinvestasi pada pembelian pemain, dan tidak memiliki pengetahuan sepakbola yang cukup. Selain itu, staf klub juga bukan seseorang yang memahami sepakbola, sehingga seringkali salah penilaian dan pemain yang dibeli kurang cocok dengan filosofi pelatih atau tidak memuaskan, sehingga sering membuang – buang uang untuk pemain yang tidak begitu diperlukan.
Di satu sisi, masuk akal apabila pemain yang diincar MU dihargai lebih mahal oleh beberapa klub dari pemain yang diincar, karena yang menawar adalah klub dengan keuangan yang kuat seperti Manchester United. Namun Manchester City, Liverpool, dan Chelsea membeli pemain dengan harga mahal yang tepat dan sesuai dengan skema permainan manajer. Investasi yang dikeluarkan oleh 3 klub tersebut adalah investasi yang dapat memberikan keuntungan dan menambah kekuatan di tim mereka masing - masing. Bukan sekedar mengambil pemain high profile yang belum tentu cocok dengan gaya permainan dan sekedar menambah value klub.
Pada akhirnya, kemenangan atas Liverpool diharapkan dapat membuat pemain MU menjadi lebih percaya diri. Namun yang harus diingat oleh fans dan pecinta sepakbola lainnya adalah Manchester United saat ini masih dalam masa pembangunan setelah beberapa kali ganti pelatih di satu dekade terakhir setelah ditinggal Sir Alex Ferguson yang telah memimpin MU selama hampir 27 tahun. MU perlu waktu untuk dapat menjadi klub yang kembali ditakuti di tanah Britania. Memang pahit untuk diakui, namun MU yang sekarang masih belum menjadi tim yang dapat memenangkan trofi Premier League apabila inkonsistensi dan pekerjaan rumah yang ada di dalam klub ini masih terus berlanjut.
Mengenai apakah Erik Ten Hag pantas untuk dipertahankan, kami sepakat untuk dipertahankan karena Ten Hag sudah membuktikan bahwa dirinya adalah orang yang dapat membangun sebuah klub sepakbola dari nol menjadi tim yang kompetitif di Eropa bersama Ajax Amsterdam. Namun, Ajax Amsterdam memerlukan setidaknya 2 tahun sampai Ajax bisa mencapai Semi Final liga Champions. Selain itu ia juga memerlukan dukungan, baik dari pihak klub, pemain, dan juga fans Manchester United. (ZAS)
Baca Juga: Arsenal Imbang Lagi di Laga Pramusim, Ditahan Nurenberg 1-1
tiga pertandingan berlalu apa yang bisa kita ketahui tentang manchester united musim ini? liga inggris mu sepakbola cristiano ronaldo erik ten hag mu kalahkan liverpool
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...