CARITAU JAKARTA – MGS (24), tersangka pelaku penikaman imam musala, berinisial MS (72) hingga meninggal dunia di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengaku karena dendam.
"Motifnya dendam atau sakit hati, karena pelaku pernah diperlukan tak enak atau direndahkan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi, di Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Menurut Kapolres, MGS ternyata pernah menaruh hati kepada cucu korban berinisial A.
Sekitar dua tahun lalu, MGS dan A bekerja di tempat yang sama. A di Bank Emas Pasar Kedoya, sementara MGS sekuriti di pasar.
"Pelaku (sempat) datang berkunjung ke rumah A yang juga rumah korban. Namun saat itu, pelaku mendapatkan sambutan ataupun perlakuan yang kurang baik dan menurut pelaku terkesan seperti direndahkan," katanya.
Atas perlakuan tersebut, pelaku merasa sakit hati dan sejak dua tahun lalu berencana membunuh korban MS.
"Namun baru dilaksanakan pada Kamis (16/5/2024), dengan alasan supaya orang-orang yang ada di sekitar rumah korban tidak mengetahui, ataupun lupa dengan wajah ataupun identitas pelaku," katanya.
Selain mendapatkan perlakuan yang menurut pelaku kurang baik, ternyata A juga telah memiliki kekasih yang membuat pelaku sakit hati dan kecewa.
Pelaku sempat melakukan observasi di sekitar rumah korban selama satu minggu, sebelum melancarkan aksi kejinya.
"Jadi seminggu sebelum melakukan aksi, pelaku melakukan observasi. Datang bolak-balik ke TKP (tempat kejadian perkara) untuk memantau situasi, " katanya.
Kapolres menegaskan tidak ada motif suku, ras, agama dan antargolongan (SARA) dalam pidana pembunuhan berencana tersebut.
"Nah, dengan adanya motif ini, dapat juga kita sampaikan bahwa, terjawab motifnya tidak ada kaitan dengan unsur SARA. Murni urusan pribadi, itu dendam pelaku terhadap korban," katanya.
MS tewas karena ditikam MGS di tempat wudhu mushala Uswatun Hasanah, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis (16/5/2024) pukul 04.30 WIB.
MGS seperti dirilis Antara, ditangkap petugas pada Kamis (23/5/2024) malam, di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Petugas menembak kaki pelaku karena sempat melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. (BON)
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...