CARITAU SEOUL - Korea Selatan tingkatkan produksi kendaraan listrik (Electric Vehicle) mereka lebih dari dua kali lipat untuk mengambil 12% pangsa pasar global pada 2030.
Untuk tujuan itu, pemerintah Korea Selatan berjanji untuk memberikan insentif pajak dan berbagai tindakan pendukung untuk mempromosikan investasi pembuat mobil senilai sekitar 95 triliun won pada 2026, menurut Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, seperti disiarkan Yonhap, Rabu (28/9/2022).
Baca Juga: Presiden Yoon Suk Yeol Sebut akan Akhiri Rezim Korut lewat Aliansi AS dan Korea Selatan
Peta jalan yang komprehensif diumumkan selama pertemuan yang dipimpin oleh Menteri Perindustrian Lee Chang-yang dan dihadiri oleh pejabat senior pembuat mobil besar dan perusahaan terkait, termasuk Hyundai Motor Co., Kia Corp., GM Korea dan operator nirkabel utama KT Corp.
Berdasarkan rencana tersebut, pembuat mobil Korea Selatan berencana untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik global mereka menjadi 3,3 juta unit gabungan pada tahun 2030 dari sekitar 254.000 unit yang dicatat tahun lalu sehingga mencakup 12 persen pasar kendaraan listrik dunia. Pangsa pasar mereka mencapai 5 persen pada 2021.
Untuk mencapai target, dirilis melalui Antara mereka berjanji mengembangkan perangkat lunak utama untuk kendaraan listrik dengan teknologi mereka sendiri pada tahun 2026 dan membina 30.000 personel dengan keahlian di sektor mobil masa depan, serta 300 perusahaan yang berspesialisasi dalam pengembangan perangkat lunak otomotif pada tahun 2030.
Adapun semikonduktor otomotif, negara itu bertujuan untuk membuat prosesor, sensor, dan bagian utama lainnya untuk menggandakan pangsa pasar globalnya menjadi 6,6 persen pada tahun 2030, kata kementerian itu, menambahkan pengembangan kendaraan listrik dan hidrogen yang sangat kompetitif juga di antara rencananya.
Untuk memastikan transisi cepat yang mulus, pemerintah negara itu berjanji untuk mendukung upaya produsen suku cadang mobil mendiversifikasi portofolio bisnis mereka.
Ini akan meningkatkan pemantauan situasi penawaran dan permintaan barang-barang industri utama yang sangat bergantung pada impor negara itu dan meningkatkan cadangan mereka untuk menjaga dari gangguan pasokan global yang tidak terduga.
Bagaimana memajukan teknologi mengemudi otonom juga akan menjadi fokus utama, karena negara tersebut berjanji untuk mendukung komponen terkait utama untuk meningkatkan daya saing dengan membangun kompleks penelitian untuk produksi komersial mereka di dalam negeri mulai tahun 2024.
"Kami akan secara aktif melonggarkan peraturan untuk memastikan kelancaran masuknya model dan teknologi layanan baru ke pasar," kata Lee dalam pertemuan tersebut.
"Kami akan melanjutkan konsultasi dengan perusahaan untuk merancang langkah dan strategi terperinci untuk mencapai tujuan," tambah dia. (IRN)
Baca Juga: Boy Grup Debutan RIIZE Langsung Resmikan Nama Fandom
Evakuasi Barang Berharga Pascaerupsi Gunung Ruang
Kejaksaan Tahan Mantan Bupati Kuansing Dugaan Koru...
Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Jun...
Pameran foto APFI 2024 di Bandung
BPBD Luwu: Tujuh Meninggal dan Ribuan Rumah Terdam...