CARITAU JAKARTA - Lembaga survei Political Weather Station (PWS) merilis hasil survei elektabilitas tiga pasangan calon (Paslon) Pilpres 2024.
Hasilnya, Paslon nomor ururt 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di posisi teratas dengan presentase 52,3%. Disusul Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 21,3%, dan Ganjar Praanowo-Mahfud MD 19,7%.
Baca Juga: KPU Minta Warga Tak Hiraukan Hasil Exit Poll Sebelum Pencoblosan
Survei PWS dilaksanakan pada tanggal 21 sampai dengan 25 Januari 2024 di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah.
Jumlah sampel sebesar 1220 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sederhana (simple random sampling) atas data pemilik nomor HP di seluruh Indonesia yang pernah menjadi responden dalam survei-survei PWS sebelumnya.
Margin of error +/- 2,81 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan responden berpedoman kuesioner.
Peneliti Senior PWS Sharazani VB, MA mengungkap perkembangan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden pascadebat keempat.
“Seandainya Pilpres dilaksanakan saat ini sebanyak 52,3% responden mengaku memilih pasangan Prabowo-Gibran,” ungkapnya melalui keterangan resminya, Jum'at (26/1/2024).
Dengan melesatnya elektabilitas Prabowo-Gibran hingga menembus 52,3% secara matematis peluang untuk menyelesaikan Pilpres 2024 dalam satu putaran saja cukup terbuka lebar.
Selain trend perkembangan elektabilitas, dimana Prabowo-Gibran terus meningkat dan Anies-Cak Imin maupun Ganjar-Mahfud cenderung mandeg, ada beberapa faktor lain semakin memungkinkan Pilpres dapat berlangsung satu putaran saja.
“Pertama, seandainya Presiden Jokowi turun gunung dan dengan tegas berkampanye untuk Prabowo-Gibran, pilpres satu putaran tinggal soal waktu saja,” katanya.
“Dengan masih tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi, setiap pilihan politiknya cenderung diikuti oleh para simpatisannya,” paparnya.
Kedua, semakin lemahnya dukungan terhadap PDIP dan semakin banyaknya migrasi dukungan terhadap Prabowo-Gibran semakin memperkuat peluang Pemilu satu putaran.
Ketiga, semakin berkembangnya opini publik yang menghendaki Pemilu cukup dilangsungkan satu putaran demi efisien anggaran, kepastian bisnis dan mengakhiri ketegangan politik.
“Sebaliknya Prabowo-Gibran meskipun elektabilitasnya sudah di atas 50% tetap masih ada peluang untuk terjadinya Pemilu dua putaran apabila terjadi beberapa hal berikut ini,” katanya
“Pertama, tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi tiba-tiba anjlok dan semakin banyak rakyat yang kecewa terhadap pemerintah. Kedua, terjadi gejolak ekonomi yang parah yang menyebabkan rakyat banyak kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok,” jelasnya.
“Ketiga, pasangan Anies-Cak Imin maupun Ganjar-Mahfud tiba-tiba menampilkan strategi kampanye yang luar biasa yang sanggup membius simpati publik luas,” tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Cawapres Muhaimin Iskandar Ziarah ke Makam Ulama Aceh
pilpres 2024 prabowo-gibran anies-muhaimin ganjar-mahfud PWS
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...