CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, langkah safari Anies Baswedan di berbagai daerah yang masif dilakukan dalam beberapa pekan terakhir bukan sebagai tindakan sosialisasi melainkan sebagai bentuk kampanye politik menyiapkan langkahnya untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres) pada kontestasi Pemilu 2024.
Dalam keterangannya, Ray mengatakan, meski Nasdem sebagai Partai yang mendukung Anies sebagai Presiden 2024 menampik langkah safari itu merupakan kampanye politik, dengan tegas Ray kembali mengucapkan bahwa langkah itu adalah bentuk kampanye persiapan menyambut Pilpres 2024.
“Anies itu masuk kampanye atau sosialisasi? Saya katakan itu kampanye," kata Ray kepada wartawan, Senin (21/02/2022).
Direktur Lingkar Madani (LIMA) ini menilai bahwa langkah yang dilakukan Anies Baswedan untuk mengunjungi berkeliling di sejumlah daerah merupakan langkah bagus untuk mengambil simpatik dari masyarakat.
Hal itu lantaran menurut Ray, untuk mengusung dirinya menjadi seorang pemimpin khususnya sebagai Capres bukan hanya dilihat dari sosok figurnya, melainkan visi misi dan gagasannya dalam mengatasi problematika Indonesia jika nanti terpilih di tahun 2024 mendatang.
"Bagi saya itu bagus, makin cepat sosok yang bersangkutan kampanye kepada masyarakat ya makin baik. sehingga saat bersamaan, orang mengenal bukan figurnya tapi mengenal apa sih yang akan dibicarakannya, kalau dia memimpin misalkan di 2024 yang akan datang," tutur Ray.
Disisi lain, sebagai pengamat politik, Ray telah mengaku bahwa dirinya adalah salah satu tokoh yang tidak sepakat mengenai peraturan terkait kampanye yang diatur selama 75 hari. Ia menilai, seharusnya masa kampanye itu tidak dibatasi agar masyarakat dapat mengenal calon kandidat yang akan bersaing di pemilu 2024.
"Saya ini penganut paham kampanye semacam waktu atau sepanjang masa, jadi gak ada itu kampanye bagi saya 75 hari. Kita ini selalu mendorong masyarakat memilih kandidat dengan mengenal visi misinya tapi untuk mengenal visi misinya itu masa cuma 75 hari. Emang (masyarakat) kerjanya cuma melototin visi-misi kandidat," terang Ray.
"Kandidatnya aja ribuan, ya syukurlah kalo capres dan cawapres. Cuma satu atau dua pasangan. Makanya kalo saya boleh untuk mengatakan, kampanyelah setiap waktu," tegas Ray.
Kendati demikian, Ray menyayangkan kegiatan safari politik yang dilakukan Anies di sejumlah daerah lantaran hanya memperkenalkan sosoknya sebagai calon presiden bukan mengenalkan gagasan-gagasan untuk Indonesia ke depan.
"Nah sekarang Anies Baswedan sudah berkeliling ke hampir setengah daerah indonesia sebagai kapasitas capres. Lalu ngapain keliling itu? Sosialisasi namanya, mensosialisasikan anies sebagai capres. Bukan mensosialisasikan pikiran anies sebagai calon presiden," tutur Ray.
Meski begitu, Ray juga tidak menyalahkan sikap Anies yang tidak mensosialisasikan gagasan dan idenya dalam safari politik tersebut. Menurut Ray hal itu lantaran jika Anies menyampaikan gagasan dan idenya maka nanti akan terbentur juga dengan aturan larangan kampanye sebelum waktu yang ditetapkan.
"Nah inilah kericuhan itu maksud saya. Jadi calon presiden itu yang mau kampanye jadi gak mau kampanye karena takut di semprot oleh bawaslu," kata Ray.
"Saat yang bersamaan, misalkan nasdem kritik anies dengan idenya, mana idenya? Kan kita gak tau. Kok diserang pribadinya? Idenya mana? Gak bisa kita mengungkapkan ide karena nanti akan disemprot oleh bawaslu," tandas Ray. (GIB)/(IRN)
anies baswedan pilpres 2024 capres 2024 nasdem partai nasdem safari politik kampanye curi start
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...