CARITAU JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti perihal keputusan Partai Nasdem yang resmi mendeklarasikan Anies Baswedan - Cak Imin (Amin), sebagai pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) di kontestasi Pilpres 2024.
Sebelumnya, keputusan meminang Cak Imin menjadi pendamping Anies Baswedan itu ditenggarai telah diputuskan secara sepihak oleh Partai NasDem, tanpa melibatkan dua partai lain di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yakni, Demokrat dan PKS.
Baca Juga: Kritik Sirekap, Perludem: KPU Tak Profesional!
Putra sulung mantan Presiden ke 6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhyono (SBY) itu menilai, keputusan NasDem yang telah resmi meminang Cak Imin adalah representasi melanggar komitmen kesepakatan bersama di dalam Koalisi Perubahan.
Disisi lain, AHY menegaskan, sebagai mantan perwira TNI pihaknya akan tetap berkomitmen dan memegang teguh nilai-nilai patriotisme keperwiraan termasuk dalam menyikapi keputusan Partai Nasdem yang meminang Cak Imin menjadi Cawapres, Anies Baswedan.
Dirinya pun mengungkapkan mengenai pengalamannya saat masih aktif menjadi TNI. AHY menyebut, sebagai prajurit dirinya telah terbiasa dibentuk untuk mematuhi etika dan aturan soal perang.
"Jadi pengalaman di TNI telah mengajarkan pada kami untuk senantiasa memegang teguh nilai keperwiraan. Hal ini adalah modal utama bagi seorang prajurit dalam mengemban tugas apapun," kata AHY saat menyampaikan pidato politik di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023)
Berbekal pengalaman itu, AHY menegaskan, sebagai ketua umum partai, prinsip mematuhi etika dan aturan tetap akan dipegang teguh meski harus menerima kenyataan pahit.
"Dalam posisi perang saja kami diwajibkan untuk mematuhi etika dan aturan sehingga perang bukan soal kill or to be kill, bukan hanya seolah tentang menang kalah tapi juga soal cara untuk bisa memenangkan peperangan tersebut," tegas AHY.
"Begitu juga dalam berpolitik saya rasa semua rakyat Indonesia yang kita perjuangkan ini sepakat untuk berpolitik secara beretika artinya kita mendambakan praktik yang baik yang tidak menghalalkan segala cara," sambungnya.
AHY menambahkan, Partai Demokat sebagai partai memenangkan Pemilu dua kali akan tetap terus memegang komitmen menjaga etika dan integritas dalam berpolitik terutama dalam bertarung bersaing di kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
"Kita tidak juga ingin seolah semua bisa asal tidak boleh kalah. Cara tidak boleh menikam tujuan, cara kita harus dijiwai tujuan begitu pula sebaliknya. Ini adalah pandangan pemimpin besar Mahatma ghandi. Yang juga menjadi rujukan utama dari pikiran-pikiran presiden soekarno," tandas AHY. (GIB/DID)
Baca Juga: Kampanye Akbar Anies dan Muhaimin di Tegal
demokrat ahy manuver nasdem etika politik pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...