CARITAU BRUSSEL - Tunjukkan solidaritas untuk Palestina, Serikat Buruh di Belgia mendesak anggotanya untuk tidak menangani pengiriman senjata yang ditujukan untuk Israel di tengah konflik dengan Palestina.
Hal tersebut sebagai bentuk pernyataannya tegas terhadap genosida yang sedang terjadi di Palestina. Serikat buruh tersebut juga mendesak petugas lapangan di bandara tidak melayani pengiriman senjata yang diperuntukkan bagi zona konflik, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Anadolu, dikutip Kamis (2/11/2023).
Baca Juga: Langgar Hukum Internasional Lagi, Israel Serang RS Al-Amal di Gaza Selatan
Mereka juga menuntut gencatan senjata segera di Timur Tengah dan menuntut Pemerintah Belgia untuk tidak membolehkan pengangkutan senjata melalui bandara-bandara negara itu. Hal ini sebagai bentuk solidaritas bagi mereka yang memperjuangkan perdamaian di Timur Tengah.
WHO Desak Akses Penuh untuk Bantuan Medis
Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak akses penuh untuk menyalurkan bantuan medis dan bahan bakar ke Gaza sesegera mungkin.
“Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan keprihatinan kami terhadap pasien yang baru saja kehilangan satu-satunya kemungkinan untuk menerima pengobatan kanker atau perawatan paliatif yang dapat menyelamatkan nyawa,” kata Tedros melalui platform X, dikutip dari laporan Antara, Kamis (2/11/2023).
“Saya mendesak dan saya memohon untuk mendapatkan akses penuh terhadap bantuan medis dan bahan bakar sekarang! Semakin kita menunggu, semakin kita membahayakan kehidupan yang rentan ini,” ujar Tedros.
Seperti diketahui, Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina saat ini adalah, satu-satunya rumah sakit umum untuk pasien kanker di Jalur Gaza, tidak dapat berfungsi karena serangan Israel dan kekurangan bahan bakar, kata Doctors Without Borders (MSF).
“Sampai hari ini, rumah sakit tersebut tidak dapat digunakan lagi karena kekurangan bahan bakar dan beberapa serangan yang mempengaruhi fasilitas tersebut. Ini adalah satu-satunya rumah sakit umum untuk pasien kanker di Jalur Gaza, dan sekarang nyawa puluhan pasien kanker di rumah sakit tersebut terancam," kata MSF dilaporkan Antara.
Organisasi nirlaba medis itu mengatakan bahwa Israel terus mencegah masuknya bahan bakar ke Gaza, yang sangat penting untuk memasok listrik di rumah-rumah sakit dan fasilitas--yang ikut diserang selama konflik terbaru antara Israel dan kelompok Hamas Palestina.
Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sebagai balasan atas serangan lintas batas yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 10.300 korban telah tewas dalam konflik tersebut, termasuk 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.
Selain menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan memicu banyaknya pengungsi, pasokan bahan pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis karena blokade Israel. (IRN)
Baca Juga: Meski Sudah Diputuskan ICJ, Amerika Serikat Sebut Tuduhan Genosida Israel Tak Berdasar
Serikat Buruh Belgia Suplai Senjata Israel bantuan kesehatan bantuan kemanusiaan jalur gaza palestina who
Fokus Kelaikan Bus Pariwisata, KNKT Investigasi Ke...
BPBD Sumbar Laporkan 13 Warga Meninggal Akibat Ban...
Penumpukan Sampah di Pantai Cibutun Loji Sukabumi
Polda Sumbar Kerahkan Ratusan Personel Bantu Penan...
Pemberangkatan Kloter Pertama Jamaah Calon Haji In...