CARITAU JAKARTA – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Selasa (29/3/2022) pagi, cenderung tak bergerak alias stagnan meski diperkirakan menguat seiring membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko sejak semalam.
Rupiah cenderung stagnan dari posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.360 per USD.
Baca Juga: Dolar AS Merosot, Efek Pernyataan The Fed soal Suku Bunga Memudar
"Penurunan harga minyak mentah memperbaiki sentimen pasar menjadi lebih positif terhadap aset berisiko," kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa (29/3).
Adapun penurunan harga minyak meredakan kekhawatiran terhadap inflasi yang tidak terkendali.
Ariston menilai lockdown kota Shanghai, Tiongkok karena COVID-19 membantu penurunan harga minyak mentah karena potensi penurunan permintaan komoditas tersebut.
Selain itu, pasar juga menantikan perundingan perdamaian antara Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki, Selasa ini.
"Ukraina sudah menyiapkan proposal perdamaian. Pasar menunggu penawaran dari Rusia," katanya.
Bila hasil perundingan mendekati ke arah perdamaian, ia memperkirakan harga aset berisiko bisa menguat lagi.
Di sisi lain, kurs rupiah dan emerging markets masih dalam tekanan dari prospek kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat yang agresif, sehingga bisa menahan penguatan mata uang Garuda terhadap dolar AS hari ini.
Hal tersebut didukung dengan belum adanya sentimen baru dari dalam negeri dan pelonggaran aktivitas ekonomi serta prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mendukung penguatan rupiah.
Dengan demikian, Ariston memprediksikan rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.320 per USD sampai Rp14.330 per USD hari ini, dengan potensi pelemahan ke kisaran Rp14.380 per USD.
Seperti dilansir dari Antara, pada Senin (28/3) lalu, rupiah ditutup melemah 14 poin atau 0,1% ke level Rp14.360 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.346 per USD. (IRW)
Baca Juga: AS Berpotensi Kerek Lagi Suku Bunga, Rupiah Melemah
Panglima Dozer Pimpin Konsolidasi Tim Dozer Pangke...
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Barang Ilegal Sen...
Perintah AHY, Andi Alfian Mallarangeng 'Turun Gunu...
Andi Sudirman Bersama Panglima Dozer Disambut Ribu...
Pengamat Nilai Perombakan Pejabat Murni Dalam Rang...