CARITAU NAGAN RAYA – Sembilan desa di Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, masih menjadi sasaran gangguan gajah liar yang menyebabkan keresahan masyarakat.
Baca Juga:
Salat Idul Adha Jamaah Tarekat Syattariah di Nagan Raya
“Sejauh ini pemerintah daerah bersama masyarakat hanya bisa melakukan pencegahan dengan upaya pengusiran, seperti pembakaran mercon,” kata Salviar Evi, Camat Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, di Nagan Raya, Minggu (22/1/2023).
Sembilan desa yang menjadi sasaran gangguan gajah liar meliputi Gampong Tuwi Meulesong, Bang Lango, Blang Teungku, Kila, Kandeh, Kabu Baroh, Uteun Pulo, Blang Panyang, serta Sawang Manee.
Menurut Salviar Evi, sembilan desa tersebut merupakan desa yang selama ini menjadi jalur lintasan gajah. Selain itu, desa-desa tersebut juga terdapat banyak tanaman produktif seperti palawija, tanaman padi, serta aneka jenis tanaman lainnya yang sangat dinikmati oleh satwa yang dilindungi oleh negara itu.
Guna mencegah gangguan gajah yang semakin meluas, pihaknya sudah menyerahkan proposal kepada Pemerintah Kabupaten Nagan Raya untuk melakukan penanganan lanjutan dengan meminta bantuan ke pemerintah pusat. Ada pun bantuan yang diminta, seperti sarana listrik kejut dan bantuan penanganan lainnya.
Salviar Evi juga telah melakukan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Irfanda seperti dirilis
Antara mengatakan, selama ini gangguan gajah liar di daerah tersebut masih menjadi fokus penanggulangan oleh pemerintah daerah bersama pihak terkait.
“Sementara upaya yang sudah dilakukan adalah pengusiran bersama warga,” katanya.
Selain itu, memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana gangguan satwa liar. (
BON)
Baca Juga:
Salat Idul Fitri Jamaah Syattariyah di Nagan Raya