CARITAU JENEWA – World Health Organization (WHO) menyebut akhir masa wabah Corona semakin mendekat. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi persnya, Rabu (14/9/2022).
"Kita belum sampai di akhir pandemi. Tetapi ujungnya sudah terlihat," ungkapnya.
Baca Juga: WHO Sebut Tudingan Israel ke UNRWA adalah Pengalihan dari Perang Gaza
Tedros menyebut, jumlah kematian akibat virus Corona pada 5-11 September mencapai 10.935 jiwa di seluruh dunia, atau turun 22 persen dari angka selama sepekan sebelumnya. Selain itu, jumlah kasus baru untuk pekan ini turun tajam sebanyak 28 persen menjadi 3,13 juta kasus.
"Ini kabar baik, bahwa angka kematian akibat Virus Corona pada pekan lalu turun ke tingkat yang tercatat pada Maret 2020 lalu," sebutnya.
Kendati demikian, Tedros terus mengingatkan kepada warga dunia agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap virus Corona.
Ia juga meminta agar aturan pelaksanaan tes rapid maupun analisis gen (antigen) saat ini tetap dipertahankan, serta vaksinasi anti-Corona mesti dipercepat di daerah-daerah yang tingkat vaksinasinya masih rendah.
"Kita bisa melihat garis finisnya. Kita sekarang dalam posisi unggul," ujar Tedros.
Tedros membandingkan situasi menuju akhir pandemi saat ini sama dengan situasi pelari maraton yang ‘berlari lebih kencang’ ketika garis finis mulai terlihat.
"Jika dunia tidak mengambil kesempatan untuk mengakhiri pandemi sekarang, masih ada risiko lebih banyak varian virus akan berkembang, yang mengarah pada peningkatan angka kematian serta gangguan dan ketidakpastian yang berkelanjutan," kata Tedros.
Sementara itu, dilansir dari Antara, Ahli Epidemiologi Senior WHO Maria Van Kerkhove menyebut kemungkinan munculnya virus baru di masa depan akan selalu ada.
"Kami memprediksi bakal ada gelombang infeksi maupun virus di masa depan. Hal tersebut berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang lainnya,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Maria, negara-negara di dunia kembali didorong agar mempunyai persediaan medis dan tenaga kesehatan yang mumpuni.
"Karena virus baru dapat muncul secara tiba-tiba, seperti yang terjadi pada kasus cacar monyet yang kembali muncul pada Mei lalu," tutup dia. (RMA)
Baca Juga: Kemenkes Bakal Lakukan Skrining Bagi Calon Petugas KPPS di Pemilu 2024
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...