CARITAU JAKARTA – Perusahan farmasi PT Satoria Aneka Industri (SAI) bekerja sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melaunching produk cairan infus merek Suryavena guna memasok 400 Rumah Sakit dan klinik Muhammadiyah, pada Selasa (26/3/2024) malam.
Presiden Direktur Satoria Group Alim Satria mengatakan kerja sama ini merupakan Co Branding dengan merek Suryavena yang dimiliki kedua pihak Muhammadiyah dan SAI untuk memenuhi kebutuhan seluruh jaringan rumah sakit Muhammadiyah.
“Sebagai perusahaan multinasional, Satoria sangat mendukung penguatan produk lokal di negeri sendiri, Tentunya, kami menyambut gembira keinginan PP Muhammadiyah untuk memiliki produk merek sendiri,” kata Alim Satria usai launching Suryavena di Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Kegiatan launching Suryavena tersebut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Muhadjir Effendy, Ketum PP Muhammadiyah Prof KH Haedar Nashir, serta Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM Rita Endang, Komisaris Utama PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Salam Fachmi Idris dan Direktur Utama KFTD Djagad Prakasa Dwialam.
Alim menjelaskan kerja sama ini melibatkan tiga pihak yakni Satoria Aneka Industri (SAI) sebagai produsen, Kimia Farma Trading & Distribution sebagai distributor dan Muhammadiyah sebagai pemasaran ke jaringan rumah sakitnya.
“Kerja sama ini bukanlah sekadar kolaborasi bisnis biasa, namun sebuah keinginan dengan visi bersama untuk mencapai tujuan yang luar biasa. Bagi Satoria kolaborasi ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjamin kualitas hidup melalui pengobatan berkualitas tinggi dan unggul yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang,” ungkap Alim Satria.
Saat ini pabrik PT Satoria Aneka Industri (yang biasa dikenal Satoria Pharma) yang berlokasi di Kabupaten Pasuran, Jawa Timur sudah memroduksi cairan infus dengan kapasitas hingga 160 juta botol per tahun. Produksi pabrik yang diresmikan tahun 2017 sudah banyak mendukung program kesehatan Pemerintah melalui pelayanan fasilitas BPJS.
“Cairan infus Suryavena rencana mulai diproduksi akhir bulan ini dan mulai beredar pada April 2024, di mana pemasaran diserahkan kepada Muhammadiyah untuk diedarkan ke seluruh jaringan rumah sakit dan klinik mereka,” kata Managing Director Satoria Pharma, Adi Pranoto Alim.
Adi mengatakan produksi Suryavena pada tahun pertama ini diproyeksikan mencapai 2 juta botol cairan infus, dan akan meningkat double digit pada tahun-tahun berikutnya.
Dengan jaringan rumah sakit dan klinik dan mancapai 400 unit, Adi optimis kerja sama ini akan terus berkembang, dan tidak menutup kemungkinan untuk memasok rumah sakit lainnya.
“Kerjasama antara PP Muhammadiyah dan Satoria Aneka Industri tidak berbentuk kepemilikan saham, tapi pembicaraan menuju kesana sudah mulai di tahap pembicaraan. Kerja sama saat ini adalah Co- Branding merek ‘Suryavena’ yang dimiliki kedua pihak Muhammadiyah dan Satoria Pharma. Merek ini akan dikembangkan untuk awalnya ke jaringan rumah sakit Muhammadiyah dan kedepanya untuk rumah sakit lainnya,” beber Adi.
Saat ini Satoria Pharma memproduksi 14 varian jenis cairan infus Normal Saline 0.9%, Ringer Lactate Dextrose 5% Dextrose 10%. Ringer Acetate, Water for Injection, Potassium Chloride dalam berbagai ukuran.
Adi menjelaskan Satoria Pharma berhasil membawa teknologi dari mitra strategis di China ke Indonesia. Kerja sama ini tidak hanya akan memperluas portofolio Satoria Pharma di pasar Indonesia, tetapi juga akan meningkatkan daya saing industri farmasi nasional secara keseluruhan di kancah internasional.
Adi menegaskan produk Infus Suryavena ini merupakan awal dari kerja sama yang berkelanjutan dan bermakna bagi kedua belah pihak. Kedepannya akan dikembangkan produk-produk baru yaitu injeksi dan alat kesehatan dengan merek Suryavena.
“Komitmen kami untuk terus berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif bagi kesehatan masyarakat guna mendukung Indonesia Emas 2045, Indonesia menjadi negara ekonomi maju di dunia dengan mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang dimiliki,” kata Adi.
Satoria Group juga turut serta mendukung program stunting di Indonesia di mana produk-produk Satoria seperti biskuit, beras forvit, dan susu telah menjadi andalan pemerintah dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.(HAP)
Baca Juga: PP Muhammadiyah: Belum Ada Pembicaraan dengan Pemerintah Soal IUP
Baca Juga: Belum Ada Gencatan Senjata, Korban Tewas di Gaza Tembus 12.000 Orang
satoria pharma satoria group pp muhammadiyah cairan infus rumah sakit
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...