CARITAU MOSKOW – Pengembang aplikasi Rusia sedang membuat alternatif untuk Google Play dan berencana meluncurkannya pada Mei 2022.
YouTube dan Google Play mulai bulan ini menangguhkan layanan pembayaran di Rusia, termasuk untuk layanan berlangganan.
Baca Juga: Google Indonesia Angkat Suara Terkait Isu YouTube Hadirkan e-Commerce di Indonesia
Negara-negara Barat mulai memberikan sanksi untuk aktivitas perbankan Rusia sejak negara tersebut menyerang Ukraina.
Organisasi Rusia yang berfokus pada pengembangan digital, Digital Platforms berada dibalik pengembangan aplikasi pengganti Google Play di sana.
"Sayangnya, warga Rusia tidak bisa lagi menggunakan Google Play secara normal untuk membeli aplikasi. Pengembang kehilangan sumber pendapatan mereka," kata direktur proyek di Digital Platforms, Vladimir Zykov seperti dilansir Antara dari Reuters.
Digital Platforms pun membuat pasar aplikasi Rusia, NashStore, yang berarti ‘toko kami’ dalam bahasa setempat.
NashStore akan menjadi pengganti Google Play pada perangkat Android dan akan menudukung kartu Mir, yang tidak bisa lagi digunakan pada platform arus utama.
Pasar aplikasi NashStore akan diluncurkan pada 9 Mei, bertepatan dengan perayaan nasional kemenangan Uni Soviet melawan Nazi pada Perang Dunia II.
Rusia biasanya mengadakan pawai militer setiap 9 Mei di Lapangan Merah, di ibu kota Moskow. (GIBS)
Baca Juga: YouTube dan Tiktok Bakal Daftar Sebagai e-Commerce di Indonesia, Begini Tanggapan Menkominfo
rusia siapkan pengganti google play sanksi amerika serikat youtube
Ratusan Rumah Terendam Banjir di Jambi
Pasca Pemilu 2024, DKPP Kebanjiran Aduan dengan An...
Persiapan Pesawat Angkutan Haji Tahun 2024
Airin Ikuti Penjaringan Bacagub Banten
PN Tangerang Diminta Segera Putus Perkara Sengketa...