CARITAU JAKARTA –Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menugasi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menjadi pengampu rumah sakit-rumah sakit di daerah untuk menangani pasien dengan penyakit diabetes.
“RSCM mendapat tugas sebagai pengampuan nasional untuk diabetes karena diabetes adalah mother of all diseases (ibu dari segala macam penyakit). Jadi, kalau sudah kena diabetes itu bisa berpengaruh ke penyakit lain seperti ginjal, penyakit jantung, dan stroke,” kata Menkes Budi dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (15/7/2023).
Baca Juga: YLKI Ingatkan Potensi Diabetes dan Obesitas pada Minuman Manis
Menkes menuturkan untuk bisa menjadi pengampu bagi rumah sakit lainnya, RSCM sebagai salah satu rumah sakit vertikal yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), menjalin kerja sama dengan Joslin Diabetes Center Amerika untuk meningkatkan kapasitas sebagai RS pengampu layanan diabetes sejak tahun 2022 lalu.
“Tugas RSCM adalah memastikan bisa menyusun jaringan layanan mulai dari yang paling bawah di level puskesmas sampai ke paling tinggi di level rumah sakit. Targetnya hanya satu yaitu mengurangi kematian masyarakat Indonesia dari diabetes,” kata Menkes.
Plt. Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti mengatakan RSCM saat ini diminta untuk bisa melayani diabetes pada pasien-pasien secara terintegratif. Kerja sama tersebut dinilai dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di RSCM agar mampu mengampu rumah sakit lain di daerah untuk pelayanan diabetes.
“Kalau kami sudah mampu selevel dengan mereka baru kami akan mengajar rumah sakit-rumah sakit lain. Joslin Diabetes Center akan mengunjungi Klinik Diabetes Center di RSCM, mereka akan melihat apakah ada gap dalam pembuatan alur pelayanan, kemudian kekurangan peralatan yang kami miliki, dan sebagainya. selanjutnya mereka akan berikan rekomendasi apa yang harus kami perbaiki,” katanya.
Interim Chief Medical Officer and Senior Vice President Joslin Diabetes Center Sanjeev Mehta mengatakan hampir enam bulan pihaknya telah melakukan diskusi untuk memahami manajemen dan perawatan diabetes di Indonesia, terutama melalui sudut pandang RSCM.
"Melalui fase penilaian nantinya bertujuan untuk memahami klinis operasional terkait dengan manajemen diabetes di seluruh Indonesia, terutama terkait dengan perawatan yang diberikan oleh RSCM, proses penilaian sendiri akan berlangsung hingga bulan September," katanya.
Setelah penilaian ini selesai, Joslin akan memberikan rekomendasi praktik terbaik untuk memberikan terapi lanjutan untuk diabetes. Setelah fase penilaian ini dan penyampaian rekomendasi yang komprehensif, Indonesia akan ditawari kesempatan untuk berpartisipasi dalam fase dua, yakni implementasi.
“Jadi, saat ini kita sedang memulai fase satu, yaitu penilaian mendalam untuk benar-benar memahami manajemen perawatan diabetes di Indonesia, dengan asumsi bahwa apa yang kami lakukan (perawatan diabetes) di Boston masuk akal untuk diimplementasikan di Indonesia,” ucap Mehta.(HAP)
Baca Juga: Pasien Diabetes Perlu Jadwal Makan Malam Cegah Gangguan Tidur
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...