CARITAU PAPUA - Penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diprotes pendukungnya. Massa pendukung Enembe menyerbu Markas Brimob Daerah Papua di Jayapura, Selasa (10/1/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, massa menyerang Mako Brimob Papua menggunakan batu dan anak panah. Merespons warga, polisi beberapa kali mengeluarkan tembakan gas air mata untuk menghalau massa.
Baca Juga: Peluru Nyasar Kena Nenek 61 Tahun di Makassar Ternyata Senjata Pabrikan, Milik Anggota Polri?
Akibat kerusuhan tersebut, seorang perempuan mengalami luka-luka diduga karena terkena peluru nyasar.
Penyerangan itu dilakukan, lantaran mereka mendapatkan informasi Gubernur Lukas Enembe usai ditangkap dibawa ke Mako Brimobda Papua.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyebut, memang ada beberapa masyarakat yang tidak puas dengan penangkapan ini.
"jadi Enggak diserang, enggak. Eggak diserang, Brimob enggak diserang. Tentunya kalau ketidakpuasan karena dibawa ke situ, ya ada, mereka lempar-lempar," jelas Fakhiri, Selasa (10/1/2023).
Fakhiri menambahkan, pihak yang sempat melempar Mako Brimob juga sudah diamankan. Lukas Enembe juga sudah digelandang menuju ke Bandara.
"Tapi yang lempar sudah kita amankan, tidak ada masalah. Dan Pak Lukas sudah dibawa ke bandara dan sudah diterbangkan.
Lukas Enembe sudah diumumkan sebagai tersangka oleh KPK secara resmi pada Kamis, 5 Januari. Pengumuman disampaikan bersamaan penetapan dan penahanan Direktur PT Tabi Bangun Papua Rijantono Lakka. (DID)
Baca Juga: Peluru Nyasar Kena Nenek 61 Tahun di Makassar Ternyata Berasal dari Senpi Pabrikan
rusuh papua pendukung lukas enembe peluru nyasar kantor brimob diserang
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...