CARITAU QATAR – Jelang Piala Dunia 2022 bergulir, Qatar dilaporkan mengosongkan blok apartemen yang menampung ribuan pekerja asing di Doha. Dengan kata lain, pekerja tersebut diusir dari hunian mereka.

Adapun kebijakan tersebut dilakukan, agar para penggemar sepakbola bisa berkunjung dan tinggal selama Piala Dunia 2022.

Baca Juga: FIFA: Aktivitas Transfer Tahun 2023 Pecahkan Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Capai Ratusan Triliun

Mengutip dari laporan Reuters, lebih dari selusin apartemen yang ditempati pekerja asing itu telah dievakuasi dan ditutup oleh pihak berwenang. 

Hal tersebut membuat sebagian besar mereka yang berasal dari Asia Selatan dan Afrika terpaksa mengungsi. Mereka bahkan harus tidur di trotoar salah satu bekas rumah mereka.

Langkah ini lagi-lagi mengundang kritik dunia, sebab kurang dari empat minggu lagi Piala Dunia 2022 bakal dihelat.

Tidak hanya itu, Qatar dikabarkan berkali-kali dilaporkan telah melakukan tindakan yang tak manusiawi, khususnya kepada pekerja dalam menyiapkan ajang bergengsi setiap empat tahun sekali tersebut. 

"Kami tidak punya tempat untuk pergi," kata seorang pekerja dalam laporan Reuters berjudul Exclusive: Thousands of Workes Evicted in Qatar's Capital Ahead of World Cup.

Pria tersebut menceritakan tidur di malam kedua dengan sekitar 10 teman lainnya. Beberapa dari mereka harus membuka bajunya, lantaran bertahan di musim gugur yang panas sekaligus lembab di negara Teluk Arab itu.

Sementara itu, seorang pejabat pemerintah Qatar menegaskan pengusiran itu tidak terkait dengan Piala Dunia. "Sesuai dengan rencana komprehensif dan jangka panjang yang sedang berlangsung untuk mengatur kembali wilayah Doha," tegas dia.

"Semua telah dipindahkan ke akomodasi yang aman dan layak serta akan dilakukan dengan pemberitahuan yang tepat." tambahnya.

Adapun Badan sepak bola dunia FIFA belum menanggapi seputar isu pengusiran pekerja tersebut. (RMA)

Baca Juga: PSSI: FIFA Akan Datang Lagi ke Indonesia pada 26 Agustus Mendatang Terkait Piala Dunia U-17