CARITAU JAKARTA – Ribuan massa aksi buruh menggelar unjuk rasa di Gedung DPR RI, Selasa (6/9/2022).

Mereka melakukan aksi unjuk rasa dengan membawa tiga tuntutan. Terutama menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga: Konsumsi Pertalite di Jatim Capai 86%

Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, aksi demo tersebut dilakukan serentak oleh buruh di 34 provinsi di Indonesia. 

"Hari ini untuk Jabodetabek dipusatkan di DPR RI, konfirmasi sekitar 2.000 massa akan hadir di DPR RI, sedangkan di provinsi lain di depan kantor gubernur masing masing," katanya. 

Ia menjelaskan, ada tiga isu yang diangkat yang pertama Tolak kenaikan harga BBM, Tolak pembahasan Omnibuslaw Undang-undang Cipta Kerja.

"Ketiga naiknya upah minimum tahun 2023 sebesar 10 persen hingga 13 persen, itu lah tiga tuntutan. Yang paling kami tekankan adalah meminta pemerintah RI untuk membatalkan tentang kenaikan harga BBM, kalau Anda tanya sama kami, yang mengorganisir aksi ini adalah partai buruh dan organisasi Serikat buruh termasuk KSPI dan juga ORI KBBI kemudian KSBSI ada juga serikat petani Indonesia, serikat nelayan dan uga forum buruh dan tenaga honorer," ungkap Presiden Partai Buruh itu. 

Menurut dia, aksi ini hanya awalan dan akan terus menerus sampai bulan Desember dan pihaknya akan mempertimbangkan mogok nasional karena tiga isu ini saling keterkaitan.

"Kita menginginkan aksi di DPR ini, DPR membentuk Panja dan Pansus BBM. Pintu masuknya gampang, kenapa vivo bisa Rp8.900, kenapa pertalite Rp10.000, kenapa Malaysia dengan Ron lebih bagus bisa Rp7.000. Tidak perlu kita masuk ke dalam. Mereka keluar, menyatakan sikap, bentuk panja atau pansus," tandasnya. (KEK)

Baca Juga: Harga Pertamax Turun jadi Rp13.900 per Liter Hari Ini, Pertalite?