CARITAU JAKARTA – Kepolisian London mengonfirmasi telah menangkap beberapa remaja berusia 16 hingga 21 tahun terkait pembobolan data yang dialami para raksasa perusahaan teknologi Microsoft, Okta dan Nvidia yang dilakukan komunitas peretasan, Lapsus$.
Pemimpin Lapsus$ itu dikenal dengan nama samaran "White" dan "Breachbase" dan masih tinggal bersama dengan orang tuanya di kawasan Oxford. Ia ternyata rema 16 tahun dengan kondisi autis.
Baca Juga: Bos Microsoft Umumkan Berinvestasi Rp27,6 Triliun di Indonesia
Dalam laporan yang dikutip dari Bloomberg, Sabtu (26/3/2022) , peneliti teknologi menyebutkan aksi Lapsus$ dalam membobol data korbannya terbilang sangatlah cepat dan ahli dalam hal meretas sehingga awalnya peretasan itu dinilai para peneliti merupakan kesalahan otomatis dari sistem.
Setelah melancarkan aksi mencuri data internal perusahaan- perusahaan teknologi, Lapsus$ secara terang- terangan mengungkap aksinya dan memeras perusahaan tersebut dengan hasil curiannya itu.
Microsoft menjadi salah satu korban dari pencurian data oleh Lapsus$ tidak diam dan mengumumkan bahwa pihaknya telah diperas oleh kelompok Lapsus$ yang disebut Microsoft sebagai DEV-0537.
“Tidak seperti kebanyakan kelompok peretas yang berada di bawah radar, DEV-0537 tampaknya tidak menutupi jejaknya,” kata Microsoft dalam unggahan blog mereka seperti dikutip Antara.
Microsoft menjelaskan motif peretasan yang dilakukan Lapsus$. Mereka (Lapsus$) mengumumkan serangan mereka di media sosial atau mengiklankan niat mereka untuk membeli kredensial dari karyawan organisasi target. DEV-0537 mulai menargetkan organisasi di Inggris dan Amerika Selatan tetapi diperluas ke target global, termasuk organisasi di sektor pemerintahan, teknologi, telekomunikasi, media, ritel, dan perawatan kesehatan.
Dengan cara kerjanya tersebut, ternyata akhirnya peneliti serta pihak kepolisian dapat melacak "White" yang merupakan anak berusia 16 tahun dan dapat dipastikan ia masih tinggal bersama orang tuanya di rumah sederhana.
Sementara itu, dari laporan BBC, ayah dari anak yang diduga "White" itu mengaku tidak tahu bahwa anaknya selama ini merupakan peretas global dan mengira anaknya hanya senang bermain gim di personal computer (PC).
Keluarganya sering mencoba untuk menjauhkan anaknya dari kecanduan pada komputer.
Kepolisian London pun menyebut pihaknya telah mengamankan anak- anak muda yang diduga merupakan bagian dari komunitas Lapsus$. (HAP)
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Terima Bos Microsoft, Bahas Investasi Rp14 Trliun?
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024