CARITAU QATAR – Inggris mungkin adalah tim paling favorit untuk lolos sebagai juara grup dari Grup B Piala Dunia 2022 Qatar. Namun Wales, Amerika Serikat, dan Iran tidak bisa dianggap remeh. AS dan Iran adalah tim kuat di masing-masing kontinen, sementara Wales punya materi pemain cukup baik untuk bisa melukai Inggris.
Terlebih, Three Lions, julukan Inggris, meraih serangkaian hasil kurang memuaskan pada beberapa laga Internasional belakangan. Keraguan terhadap Inggris semakin tinggi karena Harry Kane dkk memiliki rekor yang tidak begitu memuaskan di turnamen Internasional.
Baca Juga: Garuda Indonesia Buka Rute Langsung Jakarta - Qatar PP
Padahal, ekspektasi masyarakat Inggris sangatlah besar terhadap timnas mereka. Lagu ‘Football is Coming Home’ tak pernah lelah mereka nyanyikan. Lagu itu bentuk harapan fans Inggris untuk membawa pulang piala paling bergengsi itu kembali ke tanah kelahiran sepak bola, menurut mereka.
Tapi Inggris nampaknya masih belum bisa memikul ekspektasi yang berat itu. Biarpun dihuni oleh pemain kelas dunia baik muda ataupun berpengalaman, Inggris seringkali tersandung oleh ekspektasi publik sendiri.
Di beberapa waktu terakhir, Inggris bahkan tampil memalukan di UEFA Nations League. Berada satu grup dengan Jerman, Italia, dan Hungaria, Inggris gagal mendapatkan satu pun kemenangan. Bahkan, mereka dikalahkan oleh Hungaria dua kali, dan salah satunya adalah kekalahan memalukan 0-4.
Mimpi buruk Inggris tidak hanya sampai di situ. Saat ini, Inggris sedang dilanda badai cedera yang pastinya akan membuat Gareth Southgate harus putar otak. Tiga bek kanan andalan mereka, Reece James, Trent-Alexander Arnold, dan Kyle Walker saat ini harus menepi dari lapangan dikarenakan cedera. Dari ketiga bek tersebut, hanya Alexander Arnold yang diprediksi dapat kembali sebelum Piala Dunia. Sedangkan Reece James dan Kyle Walker belum dapat dipastikan bisa pulih.
Selain itu, Kalvin Phillips yang merupakan pemain tengah dan tampil cukup impresif di EURO sedang mengalami cedera bahu, dan terancam tidak dapat tampil di Piala Dunia Qatar mendatang.
Namun, Inggris tetaplah Inggris. Dengan kedalaman skuad yang baik, mereka tetaplah unggulan utama di Grup B. Selain itu, sang nahkoda Gareth Southgate saat ini memiliki rekor yang cukup fantastis di kompetisi Internasional. Bersama The Three Lions, ia pernah mencapai semi final Piala Dunia 2018, dan Final EURO 2020.
Selain Inggris, wakil Eropa di Grup B adalah Wales. Piala Dunia Qatar 2022 mendatang akan menjadi penampilan pertama Wales di Piala Dunia sejak 1958, di mana saat itu mereka berhasil mencapai perempat final.
Saat ini skuad yang dilatih oleh Rob Page tersebut juga punya sederet pekerjaan rumah yang harus diselesaikan jika ingin mengulang prestasi di PD 1958. Ya, Wales tampil kurang memuaskan di UEFA Nations League.
Tapi hasil itu mungkin bisa dimaklumi. Wales berada satu grup dengan Belanda, Belgia, dan Polandia, di mana pada saat itu mereka hanya dapat mengumpulkan satu poin.
Satu-satunya harapan untuk Wales di Piala Dunia 2022 adalah mereka memiliki mental baja setiap tampil di kompetisi besar. The Dragons, julukan Wales, beberapa kali memberikan kejutan di dua edisi EURO belakangan ini. Di EURO 2016, mereka menjadi juara grup B yang bahkan dihuni oleh Inggris, Russia, dan Slovakia. Satu edisi setelahnya pada 2018, mereka keluar sebagai Runner Up Grup A dan berhasil lolos ke babak 16 besar menemani Italia.
Motivasi mereka sepertinya akan terus bertambah mengingat ini adalah penampilan mereka di Piala Dunia untuk pertama kali sejak 1958, dan diprediksi akan menampilkan permainan yang menarik dan lepas.
Pemain kunci mereka, Gareth Bale, saat ini sedang dikritik karena penurunan performa. Biar begitu, pemain yang saat ini membela Los Angeles FC di MLS Amerika Serikat, patut diperhitungkan. Mentalitas Gareth Bale sudah terbukti ketika pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia 2022 di mana ia memastikan lolosnya Wales ke putaran final lewat gol semata wayangnya ke gawang Ukraina.
Amerika Serikat saat ini tidak berada di performa terbaiknya. Dalam dua pertandingan Internasional, mereka dikalahkan oleh tim dari Asia yaitu Jepang 0-2, dan ditahan imbang Arab Saudi 0-0. Ini menjadi mimpi buruk bagi The Yanks mengingat mereka harus menghadapi wakil Asia lainnya di babak penyisihan Grup B, yaitu Iran.
Saat dikalahkan Jepang 0-2, Amerika Serikat bahkan gagal melakukan satu pun tembakan yang mengarah ke gawang lawan.
Masalah kreativitas di lini tengah paling disoroti oleh para fans. Pelatih Gregg Berhalter saat ini juga dikritik karena formasi yang dipakai menurut fans dan pundit kurang cocok untuk gaya bermain AS.
Hal ini juga berlanjut saat AS ditahan imbang Arab Saudi 0-0. Mereka juga hanya dua kali melakukan tembakan ke arah gawang, dan kesulitan untuk membangun serangan yang berarti.
Namun, Amerika Serikat layak diperhitungkan sebagai salah satu tim yang dapat lolos ke babak 16 besar dari Grup B. Mengingat bahwa pemain AS sekarang dipenuhi oleh pemain muda berbakat, yang bisa dipastikan akan menjadi pemain kelas dunia suatu hari nanti. Sebut saja Sergino Dest (AC Milan), Weston McKennie (Juventus), dan Giovanni Reyna (Borossia Dortumund). Sebagai catatan, AS memiliki skuad dengan rata – rata usia termuda di Piala Dunia 2022 yaitu 24,5 tahun.
Iran saat ini baru saja dilanda dilema di mana kepala pelatih yang membawa mereka menuju Piala Dunia Qatar, Dragan Skocic, dipecat.
Pemecatan ini membuat perdebatan berkecamuk di antara pemain, staff, dan suporter. Perdebatan tersebut berujung kepada situasi yang terus memburuk sampai pada akhirnya terjadi perpecahan dan terbentuknya dua kubu di antara pemain Iran.
Namun saat ini, dengan hadirnya Carlos Queiroz yang menerima tongkat estafet sebagai pelatih Iran, mereka kembali ke jalur yang benar. Carlos Queiroz bukanlah nama asing bagi publik Iran, di mana ia juga merupakan nahkoda Iran saat Piala Dunia 2018 silam.
Di edisi Piala Dunia 2018 lalu, Iran menduduki peringkat tiga Grup B, di mana mereka bersama dengan Portugal dan Spanyol, serta Maroko. Meskipun tersingkir, Iran hanya terpaut satu poin dari Portugal dan memberikan perlawanan yang sengit dan permainan yang menarik.
Berada di grup yang tidak sesulit pada Piala Dunia edisi sebelumnya, ini bisa jadi peluang emas Iran untuk memberikan kejutan dan menembus 16 besar. Dua penyerang Iran, Mehdi Tarehmi dan Sardar Azmoun memiliki potensi untuk menjadi ancaman melalui permainan link up mereka. Biarpun saat ini Azmoun sedang mengalami cedera, ia diprediksi akan kembali merumput sebelum Piala Dunia Qatar bergulir.
Iran memiliki karakteristik permainan defensif yang solid dan menarik untuk diamati. Di laga Internasional sebelumnya, Iran juga memiliki rekor yang lebih baik apabila dibandingkan dengan Inggris dan AS. Mereka mengalahkan Uruguay 1-0, dan menahan imbang tim terbaik Afrika saat ini, Senegal.
Jadi tim mana yang jadi unggulan Kamu di Grup B ini? (ZAS)
Baca Juga: Tampil Apik di Piala Dunia 2022, Sevilla Pagari Yassine Bounou dengan Harga Tinggi
piala dunia 2022 qatar preview grup b piala dunia timnas inggris gareth southgate carlos queiroz
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024