CARITAU BRUSSELS – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak Uni Eropa agar membuktikan bahwa mereka berpihak pada Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Desakan itu disampaikan sehari setelah Ukraina menandatangani permintaan resmi untuk bergabung dengan blok tersebut.
Baca Juga: Rusia – Ukraina Disebut Akan Gelar Pembicaraan Damai, Begini Tanggapan Kremlin
"Uni Eropa akan lebih kuat bersama kami, pasti. Tanpa kalian, Ukraina bakal kesepian," kata Zelenskiy kepada Parlemen Eropa melalui tautan video, Selasa (1/3/2022).
"Buktikan bahwa kalian bersama kami. Buktikan bahwa kalian tidak akan membiarkan kami pergi. Buktikan bahwa kalian memang orang Eropa dan kemudian hidup akan menang di atas kematian dan pelita akan menang di atas kegelapan. Jayalah Ukraina," katanya dilansir Antara dari Reuters.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky secara resmi mengajukan keanggotaan Uni Eropa di tengah invasi Rusia.
Foto Zelensky menandatangani dokumen permintaan bergabung dirilis di laman Facebook sang presiden pada Senin (28/2/2022) malam waktu setempat.
Pengajuan ini dibuat lima hari setelah Ukraina diinvasi Rusia. Uni Eropa sendiri tegas mengecam tindakan Kremlin dan memberlakukan sanksi sebagai hukuman.
Menurut laporan Associated Press, Andriy Sybiha, kepala kantor Kepresidenan Ukraina menyatakan bahwa dokumen pengajuan “dalam perjalanan ke Brussels (markas Uni Eropa).”
Laman Facebook Zelensky mengunggah foto sang presiden diapit Perdana Menteri Denys Shymhal dan Kepala Parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk.
“Sejarah sedang dibuat sekarang,” tulis unggahan tersebut.
Dua hari belakangan, Uni Eropa bergerak cepat menggandakan sanksi untuk Rusia. Pada Minggu (27/2), Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan sanksi baru berupa larangan melintas bagi pesawat Rusia dan melarang media pemerintah Rusia seperti Russia Today dan Sputnik.
Von der Leyen juga mengumumkan sepaket sanksi baru untuk Belarusia. Pemerintahan Aleksandr Lukashenko dituding aktif menyokong serangan Rusia ke Ukraina.
“Kami terus berkoordinasi erat dengan partner-partner di seantero dunia. Dan kami tetap dalam kontak dekat dengan sahabat Ukraina kami,” tulis Von der Leyen dalam pernyataannya.
Uni Eropa sendiri saat ini beranggotakan 27 negara setelah Inggris Raya memutuskan keluar (Brexit).
Kendati optimistis dan dalam situasi digempur Rusia, Ukraina disebut tidak akan langsung menjadi anggota Uni Eropa. Proses pengajuan keanggotaan bisa memakan waktu bertahun-tahun dan mesti memenuhi syarat-syarat tertentu. (GIBS)
Baca Juga: Belanda dan Denmark Akan Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...