CARITAU JAKARTA – Presiden Joko Widodo Kembali melakukan perombakan cabinet alias reshuffle para Rabu Pon (15/6/2022). Dua menteri dan tiga wakil Menteri dilantik oleh Presiden di Istana Negara, Jakarta. 

Pada posisi menteri, pejabat baru yang dilantik adalah Zulkifli Hasan (Zulhas) sebagai Menteri Perdagangan kemudian Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Zulhas adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional, sedangkan Hadi adalah mantan Panglima TNI 2017-2021. 

Baca Juga: Jelang Pemilu Banyak 'Drakor'

Sementara untuk posisi wakil Menteri, ada tiga pos wamen yang dilantik oleh Jokowi yaitu posisi Wamendagri, Wamenaker, dan Wamen ATR/ BPN. Wamendagri diisi oleh John Wempi Watipo, Wamen ATR/BPN oleh Raja Juli Anthony, dan Wamenaker oleh Afriansyah Noor. Menariknya, seluruh wamen baru yang dilantik Jokowi berasal dari partai politik. 

Perombakan cabinet ini mendapat tanggapan miring dari netizen media sosial Twitter di tanah air. Banyak yang menyayangkan keputusan Jokowi menaruh wakil parpol di reshuffle kali ini seperti yang disuarakan oleh @b***krsn, “Lagi banyak masalah malah penggantinya politikus..hadeh..”

Sementara itu akun @P***o846u5 juga tak kalah skeptis dengan perombakan kabinet yang dilakukan Jokowi. “politik alas budi, bagi-bagi kue,” ujar dia. 

Lain lagi dengan netizen @a***ngD**n, ia malah menyoroti jumlah partai di kubu koalisi pemerintah yang semakin gemuk saja setelah masuknya PAN di kabinet pemerintah. “Setelah PAN masuk pemerintahan. Berarti oposisi Cuma Demokrat dan PKS dong. Anjay!,” kata dia. 

Sementara itu akun @m***cxzwer**** merasa tak ada yang bisa diharapkan dari reshuffle yang dilakukan presiden kali ini. Pasalnya ia meragukan kemampuan para politisi ini untuk mengurusi bidang yang diamanatkan kepada mereka.

“Politik BALAS BUDI. Kalo yg dipilihnya orang’ yg profesional sih kayaknya bakal ada harapan perbaikan, tapi kalo diisi politisi, apa yg bisa diharapkan?” tuturnya pesimis. (DIM)

Baca Juga: Di Hadapan Presiden, PLN Paparkan Konsep Transisi Energi Menuju COP28