CARITAU JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung inisiatif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjamin kelancaran ekspor pangan Ukraina di tengah perang yang dipicu oleh invasi Rusia ke negara itu sejak 24 Februari 2022.
"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini," kata Presiden dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Baca Juga: Maruarar Sirait Hengkang dari PDIP, Megawati Tarik Kadernya dari Kabinet Jokowi?
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Rabu, dan menyampaikan bahwa Ukraina berperan penting dalam rantai pasok pangan dunia.
Karena itu, Presiden Jokowi memandang penting upaya maksimal agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan.
Pernyataan senada sebelumnya sudah sempat disampaikan oleh Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Elmau, Jerman, pada Senin (27/6/2022).
Kala itu, Jokowi meminta dukungan negara-negara anggota G7 untuk memfasilitasi ekspor gandum Ukraina agar dapat segera berjalan kembali.
Selain reintegrasi ekspor gandum dari Ukraina, Jokowi juga menegaskan pentingnya ekspor komoditas pangan dan pupuk dari Rusia dalam rantai pasok global.
Sebelumnya, pada bulan lalu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa tengah berusaha keras membangun "jalur solidaritas" demi memfasilitasi ekspor makanan dari Ukraina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga sempat menyatakan bahwa pihaknya tengah menjalin kontak intensif dengan Rusia, Ukraina, Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa demi memulihkan proses ekspor biji-bijian Ukraina di tengah ancaman krisis pangan global yang semakin memburuk.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Zelensky, Presiden Jokowi juga melanjutkan undangan secara langsung kepada Ukraina untuk berpartisipasi dalam KTT G20 di Bali November mendatang.
Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkokoh kerja sama bilateral dengan Ukraina, yang tahun ini genap berusia 30 tahun.
"Tahun ini adalah 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Ukraina. Saya menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama yang lebih baik," kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Presiden Zelenskyy menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran Presiden Jokowi ke Ukraina.
"Terima kasih atas kehadiran Presiden Jokowi yang merupakan kunjungan pertama pemimpin Asia sejak invasi melanda Ukraina. Saya juga mengundang kalangan usaha Indonesia untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi Ukraina pascaperang," kata Presiden Zelenskyy.
Selain berkunjung ke Ukraina, Presiden Jokowi juga rencananya akan melanjutkan kunjungan kerjanya ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.(HAP)
Baca Juga: Menko Marves Luhut Sebut Kereta Cepat 'Woosh' akan Diresmikan Presiden 1 Oktober Mendatang
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...