CARITAU JAKARTA - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjawab pertanyaan soal kebijakan yang merekrut sebagian mantan anggota Tim Mawar sebagai pejabat di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Hal itu dikatakan pria yang menjabat Menteri Pertahanan tersebut dalam tayangan Mata Najwa, Kamis (29/6/2023) kemarin. Prabowo mengatakan mantan anggota Tim Mawar yang dijadikan pejabat di Kemhan itu sebelumnya telah diadili melalui proses hukum. Prabowo menyebut, mereka masih prajurit-prajurit terbaik.

Baca Juga: Timnas AMIN Sertakan Pemungutan Suara Ulang dalam Gugatan PHPU di MK

“Kalau kita lihat mereka kan sudah diadili, sudah lewat proses hukum, sudah selesai sekian puluh tahun yang lalu, mereka masih di tentara, dan mereka adalah prajurit-prajurit yang terbaik,” kata Prabowo dikutip Jumat (30/6/2023).

Tim Mawar adalah Grup IV Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat yang saat itu dikomandoi oleh Prabowo. Mereka diduga menjadi dalang operasi penculikan puluhan aktivis menjelang Pemilu 1997 dan Sidang Umum MPR 1998.

Sebelumnya, dalqm tayangan yang sama, Prabowo Subianto menanggapi isu penculikan aktivis yang berujung pembunuhan pada tahun 1997-1998. Isu tersebut selalu muncul saat dirinya mencalonkan diri sebagai presiden, menjelang pemilihan presiden (Pilpres).

Prabowo meminta masyarakat agar tak usah memilih dirinya pada Pilpres 2024 jika percaya bahwa dirinya membunuh aktivis yang diculik pada tahun 1997-1998.

"Selalu dibilang ini lah, itu lah, mau kudeta, ya kan? Dan sebagainya, penculik, pembunuh, jadi gimana ya? Saya mau apakan?” ujar Prabowo.

Menurut dia, Indonesia merupakan negara demokrasi, dan rakyat berhak bicara. "Kalau rakyat percaya semua tudingan-tudingan itu, ya rakyat enggak usah pilih saya. Selesai kan?” imbuhnya. (DID)

Baca Juga: Bawaslu Putuskan Zulhas Langgar Aturan Kampanye Pemilu 2024