CARITAU PINRANG – Kasus hilangnya 500 ton di Gudang Bulog Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga saat ini masin menuai kontroversi.
Dari informasi yang dihimpun, 500 ton beras dari Gudang Bulog di Pinrang diduga telah dijual oleh oknum pejabat Bulog tanpa sesuai prosedur ke salah satu mitra sejak September 2022.
Baca Juga: Antri Beras Gratis di Jakarta
Jumlah stok beras yang ada digudang sebanyak 1.656.850 kg, namun jumlah yang dilaporkan secara administrasi 2.118.900 kg dengan rincian yakni gudang 1 sebanyak 880.500 kg dan gudang 2 sebanyak 1.238.400 kg. Kemudian beras yang berada di gudang tersebut berkurang sebanyak 462.050 kg.
Kasus hilangnya ratusan ton beras ini, kemudian menjadi tanda tanya dan tengah diusut pihak kepolisian.
"Kasus ini masih terus kita selidiki dan masih mengumpulkan beberapa bukti dan data terkait kasus tersebut," katanya kepada caritau.com, Jumat (25/11/2022).
Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi terkait kasus hilangnya 500 ton beras tersebut.
"Sementara ini kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dulu untuk memberikan klarifikasi. Ada lima orang," jelasnya.
Ia menyebutkan bahwa lima orang saksi yang masih dimintai keterangan oleh penyidik saat ini merupakan dari pihak Bulog dan juga rekanan.
"Pokoknya yang kami periksa ini masih dari internal Bulog dan juga rekanan," jelasnya.
Kepala Bulog Pinrang Dipecat
Kasus hilangnya 500 ton beras di Gudang Bulog Pinrang berbuntut panjang, Kepala Gudang Bulog Bittoeng, Pinrang resmi dipecat.
Hal itu disampaikan langsung Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) usai menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi IB DPR RI, Rabu (23/11/2022) lalu.
“Saya gak main-main itu, langsung copot. Itu sudah melibatkan Bulog, oknum Bulog, kepala gudang, nanti dipecat, harus,” jelasnya.
Buwas menyebutkan, penyebab hilangnya 500 ton beras tersebut karena kepala gudang tersebut meminjamkan stok beras swasta.
“Sementara ini berasnya dipinjamkan dengan mitra, kita belum tahu,” jelasnya.
Awal Mula Terungkapnya 500 Ton Beras Hilang
Perum Bulog Sulselbar menjelaskan beras 500 ton diketahui hilang saat proses pengecekan di gudang.
"SOP setiap kegiatan ada laporan berapa barang yang tinggal dan berapa barang yang keluar, pada saat itulah kami temukan angka itu (kekurangan 500 ton beras)," jelas Pimpinan Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Sulselbar Bakhtiar AS beberapa waktu lalu.
Kata dia, Bulog memang menerapkan pemeriksaan dan pengecekan gudang setiap bulan. Tujuannya untuk memastikan kesesuaian data yang dilaporkan dan kondisi di gudang yang sebenarnya.
"Jadi begini, di Bulog ada mekanisme setiap bulan ada rekonsiliasi dan stok opname itu rutin dilakukan kantor cabang," jelasnya,
Saat ditanyakan kepada mantan Kepala Gudang Beras Lampa Pekkabata Pinrang, Muh Idris yang bersangkutan berkilah beras tersebut sedang dipinjamkan kepada pihak ketiga.
Namun hingga saat ini belum ada proses pengembalian dari pihak yang disebutkan meminjam beras.
"Bahasa yang disampaikan seperti itu bahwa itu peminjaman ke pihak ketiga," jelasnya. (KEK)
Baca Juga: Bulog Pastikan Stok Beras Aman Capai 1,4 Juta Ton
polisi selidiki raibnya 500 ton beras di gudang bulog pinrang sulsel bulog kepala gudang bulog
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...