CARITAU MAKASSAR - Polda Sulsel memberikan atensi kepada seluruh Polres jajajean untuk tidak main-main dalam pengungkapan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Bahkan, Polda Sulsel akan mengevaluasi jajaran Polres jika tidak berhasil mengungkap kasus yang menjadi atensi Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu.

Baca Juga: Jokowi Disambut Gembira Masyarakat Sulsel, Kapolda Irjen Andi Rian: Kunjungan Berjalan Aman dan Lancar

"Jadi apabila Polres-Polres yang menjadi TO tidak mengungkap kasus tersebut maka kita akan melakukan analisa," tegas Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana beberapa waktu llay. 

"Dan bahkan bisa dilakukan evaluasi kepada para Kasat Reskrim (Polres) atau Direskrim (Polda)," sambungnya.

Sejauh ini, kata Komang, Satgas TPPO Polda Sulsel yang dipimpin Wakapolda Brigjen Pol Chuzaini Patoppoi telah mengungkap puluhan kasus.

"Kita sudah mengungkap banyak kasus baik di Polda maupun Polres. Pengungkapan kasus ini kita tidak main-main, kita serius menangani ini karena merupakan atensi bapak Presiden, bapak Kapolri dan Kapolda," jelasnya.

Sementara itu ketua Satgas TPPO Polda Sulsel Brigjen Pol Chuzaini Pattopoi mengaku, sepanjang tahun ini progres penindakan kasus TPPO di wilayah Sulsel ada 28 kasus.

"Progres penindakan sejauh ini ada 28 kasus, terdiri dari TPPO jenis PMI (Pekerja Migran Indonesia) sebanyak 17 kasus dan TPPO eksploitasi seksual itu adalah 11 kasus," katanya. 

Dari 28 kasus itu lanjut Chuzaini, pihaknya telah menetapkan 25 tersangka.

"Kalau jumlah tersangka ada 25 orang, sedang yang DPO (daftra pencarian orang) ada 8 orang," bebernya.

Sementara, warga Sulsel yang terselamatkan dari pengungkapan itu kata Chuzaini, mencapai seratusan orang.

"Untuk korban yang kita selamatkan ada 166 orang," singkatnya. (KEK)

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Empat Orang di Wonogiri Terungkap