CARITAU SEMARANG – Kelompok Tani Merbabu di lereng Gunung Merbabu, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang mengembangkan 111 jenis produk pertanian organic dan sukses mengekspor ke Singapura.

"Kami mengekspor produk pertanian organik ke Singapura dan negara lainnya. Ada 111 jenis produk pertanian organik yang kami kembangkan di sini," kata Ketua Kelompok Tani Merbabu Rebo Wahono saat menerima kunjunganGubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga: TKN Bakal Gelar Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di Jawa Tengah

Kelompok Tani Merbabu sudah menekuni pertanian organik sejak 2008 dan kini produknya laku keras di pasaran, bahkan sudah menjadi langganan hotel berbintang sekelas Accor Hotels Group.

Menurut Rebo pertanian organik sangat menjanjikan sebab peningkatan hasil tercatat lebih dari 60% dibanding sebelumnya.

"Pertama, kita tidak perlu beli pupuk, pestisida dan lainnya. Semua kita bikin sendiri. Jadi organik memang sangat menjanjikan, pendapatan kami meningkat lebih dari 60%," katanya.

Upaya Kelompok Tani Merbabu sangat didukung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berkomitmen mengembangkan pertanian organik yang lebih ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku telah meminta jajarannya agar mendorong penuh pertanian organik dan petani organik akan diberikan bantuan prioritas.

"Saya sudah minta, kalau full organik kita dorong dan kita siap bantu. Seperti ini kan bagus ya, sayurannya fresh, masih segar dan organik. Ini sudah diekspor dan menjadi langganan hotel berbintang," katanya dikutip Antara.

Menurut Ganjar, pertanian organik akan terus dikembangkan dan saat ini sudah banyak daerah yang mengembangkan pertanian organik seperti Kudus, Boyolali dan daerah lereng gunung lainnya di Jateng.

"Nanti, kami tinggal kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atau Brida untuk mencari benih-benih unggul berbagai komoditas. Selain itu, kerja sama terkait manajemen, pengelolaan sampai marketing juga perlu kita tingkatkan agar ini semakin besar," kata Ganjar.(HAP)

Baca Juga: Sebanyak 3.500 Ton Beras Impor Asal Kamboja Tiba di Jateng