CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai, perang dingin antara PDIP dan Partai Nasdem yang semakin memanas kemungkinan akan berdampak pada keretakan hubungan antara kedua partai tersebut.
Efriza mengatakan, terlebih, dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah kader PDIP dikabarkan menjaring kekuatan untuk mendesak Presiden Jokowi mendepak menteri yang berasal dari partai yang dinahkodai Surya Paloh tersebut.
Baca Juga: Inginkan Bansos Terus Disalurkan, PDIP Ingatkan Mensos Risma Agar Tak Ada Politisasi
Dalam keteranganya, Ia mengungkapkan, perang dingin yang kemungkinan berujung perseteruan antara PDIP dan Nasdem bakal menjadi suatu pertanda bahwa internal koalisi pemerintah sudah retak dari dalam.
“Jadi, keretakan di dalam memang benar dan nyata,” kata Efriza saat dihubungi wartawan, Sabtu (7/1/2023).
Menurut Efrizal, perseteruan antara kedua partai itu berawal dari Partai Nasdem yang mengawali mengusung Capres 2024 secara sepihak. disatu sisi, Nasdem merupakan partai yang tergabung dalam koalisi pemerintahan yang dipimpin oleh PDIP.
Efriza menilai, dalam hal ini, PDIP selaku partai yang menguasai koalisi, diduga terobsesi untuk mengendalikan jumlah komposisi Menteri dalam kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi.
“Disebabkan obsesi PDIP dapat mengendalikan jumlah komposisi dan penentuan siapa calon menteri, atas nama Jokowi adalah petugas partai,” ujarnya.
Kendati demikian, menurutnya, penentuan reshuffle kabinet adalah hak preogratif Presiden. Oleh karena itu, Efriza menambahkan, harusnya PDIP sebagai Partai Politik tidak boleh campuri urusan soal reshuffle menteri tersebut.
“Soal menteri adalah hal prerogatif Presiden, urusan menteri adalah untuk mencapai visi-misi presiden pada saat Pilpres,” tandas Efriza. (GIB)
Baca Juga: Di Era Digitalisasi, Caleg Sulit Menghindar dari Kampanye di Medsos
hubungan memanas pdip nasdem reshuffle menteri kabinet jokowi
Raih Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah 2024, Buk...
Petambak Mulai Produksi Garam di Indramayu
Perkembangan Kunjungan Wisman di Bali
AKPY Latih 209 Petani Sawit Luwu Utara Lewat Progr...
Piringan Hitam dan Kaset Lawas yang Eksis untuk Pa...