CARITAU JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti perbyataan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno bahwa dua poros Pilpres 2024 lebih memungkinkan tanpa pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Dirinya lantas mengungkapkan skenario pembubaran pasangan bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan bakal cawapres, Cak Imin.

Baca Juga: KPU Tangsel Hentikan Penghitungan Suara Tingkat Kecamatan Hingga 20 Februari 2024

"Orang ini ada juga betulnya. Anies-Imin akan digusur dengan segala cara, legal maupun ilegal, sebelum Pilpres dimulai. Amuk massa tak akan terhindarkan. Lalu keadaan darurat diumumkan, dan Pemilu ditunda," kata Gigin dikutip dari akun X pribadinya @giginpraginanto, Selasa (26/9/2023).

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai tidak mungkin Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersatu melawan Anies Baswedan dengan Cak Imin di Pilpres 2024.

Menurutnya dua poros Pilpres 2024 adalah head to head antara Ganjar dengan Prabowo, karena Anies dan Cak Imin (AMIN) berpotensi bubar.

"Kalau dua poros itu diasumsikan Ganjar dengan Prabowo lawan AMIN saya kira nggak mungkin, tapi kalau dua poros itu Ganjar head to head dengan Prabowo, AMIN ini bubar jalan," kata Adi dalam diskusi Total Politik di Warung WOW, Pejaten Jakarta Selatan, Sabtu (23/9/2023).

Lebih lanjut, ia menilai tidak mustahil Anies dengan Cak Imin bubar dan kemudian melebur bersama koalisi Ganjar atau Prabowo, karena dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi.

"Kita tidak melihat apapun seakan-akan terjadi spesial di kemudian hari, tapi saya cukup menduga bahwa sangat mungkin AMIN ini tidak bisa berlayar di 2024," paparnya.

"Muhaimin ini kan di PKB tipikal politisi yang suka lompat-lompat, siapa yang menyangka bisa terjebak cinta satu malam gitu antara PKB dan NasDem," sambung dia. (DID)

Baca Juga: Massa Prabowo-Gibran Berebut Telur Usai Kampanye Akbar