CARITAU RAMADHAN – Pola konsumsi masyarakat selama Ramadhan bisa dipastikan mampu memacu kemajuan ekonomi.
"Saya kira perilaku belanja masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri memang meningkat meskipun ada beberapa kenaikan harga komoditas-komoditas kebutuhan pokok masyarakat," kata Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin Prof Marzuki Dea di Makassar, Sabtu (23/4/2022).
Baca Juga: Kepuasan Warga Capai 64,5%, Kinerja PJ Gubernur DKI Dinilai Efektif dan Efisien
Pola tersebut nantinya akan berdampak pada faktor penentu kemajuan perekonomian secara umum, khususnya di daerah di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Menurut Prof Marzuki faktor konsumsi tetap akan menjadi penentu utama struktur perekonomian dari sisi permintaan yang mempunyai share cukup signifikan, rata-rata di atas 50-60%.
"Dari sisi konsumsi, saya kira pertumbuhannya akan meningkat, walaupun relatif kecil," tambahnya.
Share sumber pertumbuhan konsumsi pada triwulan IV 2021 mencapai 2,09%, diperkirakan akan meningkat mencapai share 2,50% sehingga pertumbuhan ekonomi Sulsel (year of year) bisa mencapai 8%.
Sementara Ekonom Unhas Mursalim Nohong menyebut beberapa momentum yang berkontribusi terhadap peningkatan belanja masyarakat yakni distribusi BST (Bantuan Sosial Tunai) dan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ASN.
"Kerinduan masyarakat akan suasana kekeluargaan pada moment lebaran setelah dua tahun tertunda akan menjadi indikator penguat belanja masyarakat," kata Mursalim dikutip Antara.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang tunai selama Ramadhan dan Idul Fitri 2022 mencapai Rp 175,3 triliun. Prediksi ini naik sebesar 13,4 persen dari realisasi tahun lalu.
Capaian angka yang mencapai Rp175,3 triliun dengan memerhatikan angka asumsi ekonomi makro, tren realisasi, dan program pemerintah pencairan bansos tunai.
"Libur Lebaran 2022 menjadi fenomena tersendiri dimana akan diwarnai dengan geliat belanja dan konsumsi yang meningkat," ujar Mursalim.(HAP)
Baca Juga: Pengamat Minta Komisi III Segera Buat Pansus Tindaklanjuti Transaksi Janggal Rp349 Triliun
Bulan Ramadhan boleh di bilang bulannya makanan dan minuman. Dua kebutuhan tersebut selalu laris manis. Semoga harga barang-barang selama ramadhan dapat terkendali.
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024