CARITAU SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membentuk Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Surabaya untuk pertama
kalinya dalam sejarah Kota Surabaya.
“Pembentukan BWI Kota Surabaya itu sangat dibutuhkan. Sebab, ketika ada permasalahan soal wakaf seperti musala dan masjid, itu bisa diselesaikan, karena selama ini agak sulit diselesaikan, terutama soal perizinannya. Selain itu, kegiatan yang bisa mengkolaborasikan muslim dan nonmuslim juga sangat sulit,” papar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa (14/12/2021).
Baca Juga: Bank Indonesia Luncurkan Platform Satu Wakaf Indonesia dan MPIHI pada Pembukaan ISEF 2023
Eri sangat optimis masyarakat Surabaya yang memiliki ciri khas gotong royong akan sangat mendukung keberadaan BWI , sehingga berbagai bantuan atau wakaf dari warga bisa diwujudkan menjadi satu.
Para pengurus BWI Kota Surabaya itu dilantik langsung oleh Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) pusat Prof Mohammad Nuh di Graha Sawunggaling, komplek Gedung Pemkot Surabaya, pada Senin (13/12/2021).
“Kami sebagai pelayan masyarakat, Insy Allah nanti saya akan keluar menemui pengusaha barangkali ada yang bisa diwakafkan, ini saya lakukan demi kepentingan rakyat saya. Surabaya itu terkenal dengan gotong royong, sehingga saya yakin ketika wakaf itu digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di Surabaya, terutama kemiskinan dan kebodohan, maka pasti banyak yang ikut,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) pusat, Prof. Mohammad Nuh mengatakan wakaf itu harus ada yang mengelola, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Apalagi, kesadaran untuk berwakaf di tengah-tengah masyarakat sudah ada, meskipun selama ini masih banyak wakaf tanah.
“Padahal, wakaf itu tidak harus tanah, wakaf uang pun bisa. Makanya, di sinilah butuh BWI yang orientasinya untuk kepentingan publik,” kata Prof Mohammad Nuh.
Apa itu perbedaan antara zakat dan wakaf, Kalau zakat bisa langsung didistribusikan dan langsung habis, sehingga di tahun berikutnya harus cari lagi. Sedangkan kalau wakaf, tidak boleh langsung dibagikan, tapi harus dikumpulkan dan diputar, kemudian hasilnya baru bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik.
“Jadi, aset wakaf itu menjadi dana abadi. Bahkan, pengelola wakaf pun tidak boleh mendapatkan sesuatu dari wakaf itu, yang boleh dibagi adalah hasil dari wakaf tersebut. Misalnya, kalau ada wakaf 100, harus diputar hingga hasilnya menjadi 110. Nah, hasil 10 itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik dan pengelolanya bisa ambil sebagian dari 10 itu,” kata dia.
Nuh berharap BWI Surabaya itu bisa melakukan sosialisasi, karena masih banyak yang belum tahu tentang wakaf dengan menggunakan uang. Selanjutnya, ia meminta untuk memobilisir wakaf dari warga, apalagi penduduk Surabaya saat ini sudah mencapai 3,2 juta, sehingga kalau setiap jumat ada dana wakaf seribu saja, maka totalnya akan sangat besar.
“Pak Eri ini menjadi penggagas BWI Surabaya ini, sehingga pahalanya insyallah akan terus mengalir menjadi amal jariyah dari segi kebijakannya,” tegasnya.
Ketua Pelaksana BWI Kota Surabaya Muhibbin Zuhri mengatakan ada dua hal penting yang akan segera dilakukan seusai dilantik menjadi pengurus BWI Surabaya.
Pertama, pengamanan dan optimalisasi aset yang konvensional berupa tanah dan aset yang sudah eksisting, tapi belum memiliki legalitas hukum yang memenuhi. Makanya, itu yang akan dioptimalkan sehingga pengelolaannya akan lebih berdaya guna dan bermanfaat bagi umat.
Kedua, ekspansi untuk mengembangkan wakaf tunai dalam rangka membangun dana abadi umat yang mana hasilnya untuk program-program kemaslahatan umat warga Kota Surabaya.
“Perlunya membangun sinergi antara BWI Surabaya, Pemkot Surabaya dan berbagai stakeholder lainnya untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita tersebut,” kata Muhibbin. (HAP)
Baca Juga: Pemkot Surabaya Kawal Bantuan Nelayan Agar Riil Naikkan Penghasilan
badan wakaf indonesia (bwi) kota surabaya wali kota surabaya eri cahyadi
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024