CARITAU MAKASSAR – Relawan Anies Baswedan merespon pertemuan yang dilakukan Ketua PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, pada Senin (22/8/2022) kemarin.
Ketua Umum Konfederasi Relawan Anies Baswedan, Muhammad Ramli Rahim menegaskan, misi utama mereka adalah menjadikan Anies calon presiden dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, terlepas koalisi manapun yang mencalonkan.
Baca Juga: Perhitungan Surat Suara di Badui
Setelah pertemuan antara PDIP–Nasdem, bagaimana pandangan relawan jika muncul pasangan Anies-Puan.
Konfederasi Relawan Anies (KoREAn) yang terbentuk untuk menjadi pusat koordinasi beberapa relawan Anies menyatakan tidak mempersoalkan paket ini.
Muhammad Ramli Rahim yang didaulat memimpin Konfederasi Relawan Anies menyatakan bahwa prinsip relawan Anies sangat tegas.
"Bagi kami relawan Anies, prinsipnya tegas. Siapapun wakilnya, apapun parpolnya yang penting Anies Baswedan Presidennya," tegas Muhammad Ramli Rahim.
Sementara itu, Irwan Usman yang didaulat memimpin DPP Jarnas Mileanies menyatakan bahwa paket Anies-Puan meskipun dianggap berat oleh banyak lembaga survei, tapi hal ini bisa menjadi solusi keterbelahan bangsa agar bisa padu melangkah demi masa depan yang lebih baik.
Di lain pihak, Abdul Madjid Sallatu, Ketum DPP RELABATIN menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan sosok Anies Rasyid Baswedan untuk menghadirkan Indonesia yang berkeadilan dan melindungi segenap bangsa Indonesia
Selanjutnya Ketua Umum Forum Masyarakat Rantu Sahabat Anies (FORMARASA), Nasrullah tidak mempersoalkan siapapun wakilnya Anies dan juga tidak mempersoalkan apapun partai pengusung Anies.
"Yang Penting Anies Presidennya," tegas Nasrullah yang berdomisili di Jakarta Timur
Pintu Terciptanya Kerukunan dan Persatuan
Terlepas dari otak-atik calon pasangan di Pilpres 2024, Ketum KoREan, Muhammad Ramli Rahim berharap pertemuan antara PDIP dengan Nasdem menjadi pintu pembuka terciptanya kerukunan dan persatuan di Indonesia setelah terbelah oleh fenomena cebong–kampret di Pilpres 2019.
"Sebuah peristiwa penting terjadi, PDI Perjuangan yang dipimpin Puan Maharani menyambangi Tower Nasdem dipimpin Surya Paloh. Kampret dan Cebong sebenarnya lahir dalam kontestasi Pilpres 2019 lalu. Cebong, anak katak yang masih berinsang ini disematkan kepada pendukung Jokowi karena hobi memelihara katak, sementara kampret, kelelawar kecil pemakan serangga adalah julukan bagi pendukung Prabowo yang merupakan plesetan dari Koalisi Merah Putih/KMP atau KaMPret," kata Muhammad Ramli Rahim.
Namun seiring perjalanan waktu, kata dia, cebong dianggap sebagai kelompok pendukung pemerintah dan kampret --yang oleh sebagian orang disebut kadrunatau kadal gurun- dianggap antitesa dari pemerintah. Cebong kemudian menjadikan Jokowi dan terutama PDIP sebagai patron, sementara kampret dan kadrun menjadikan Anies Rasyid Baswedan sebagai patron.
Keterbelahan ini, lanjut dia, juga diperbesar oleh gerakan ‘buzzerRP' yang terus menyerang Anies dan siapapun yang mendukung atau berjalan bersama Anies.
"Artinya, jika koalisi Nasdem-PKS-PD dengan PDIP terwujud, maka harapan terjahitnya tenun kebangsaan setelah terbelah bisa diwujudkan," tandasnya.(KEK)
Baca Juga: Pelaut Indonesia Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
capres 2024 anies baswedan pdip nasdem pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...