CARITAU JAKARTA - Kabar Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto gabung Partai Amanat Nasional (PAN) mendapat tanggapan dari penasihat hukum Wiranto, Adi Warman. Menurut Adi, sampai saat ini Wiranto belum bergabung dengan PAN.
"Terkait dengan ramainya pembicaraan di area publik tentang bergabungnya Bapak ke PAN, dengan ini saya menyampaikan bahwa, rencana bergabungnya Bapak ke PAN ditunda karena sesuatu dan lain hal sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Adi Warman, Senin (20/3/2023).
Adi juga menegaskan, informasi yang beredar di internet yang menyebut Wiranto sudah bergabung ke PAN sejak 2023 dinyatakan tidak benar.
"Saya ingatkan dan tegaskan juga informasi yang ditulis di wikipedia.org tentang Bapak sejak tahun 2023 ada di PAN adalah tidak benar belum terkonfirmasi resmi pihak kami," ujarnya.
Baca Juga: Yusril Koreksi Mekanisme Kampanye Presiden, Tak Perlu Cuti ke Diri Sendiri
Sebelumnya, Wiranto sendiri menilai kabar dirinya bergabung ke PAN hanya isu belaka. Dia meminta publik menunggu. "Kan isu, masa saya jawabin isu, tunggu," kata Wiranto di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023) silam, sembari memastikan dirinya masih fokus kerja di Wantimpres.
Kabar Wiranto merapat ke PAN berembus semakin kencang. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pada saatnya nanti dirinya akan menjawab kabar tersebut.
"Nanti pada saatnya," kata Zulhas kepada wartawan, di Gedung MPR/DPR, Jakarta Pusat, Minggu (5/3/2023).
Pada awal karier militernya, Wiranto pernah ditugaskan sebagai Komandan Peleton Yonif 713 Gorontalo, Sulawesi Selatan. Kariernya kian menanjak tatkala ia ditunjuk sebagai Ajudan Presiden Soeharto pada 1989-1993.
Sejak menjadi kepercayaan presiden, tercatat Wiranto menjabat Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Panglima Kostrad, Kepala Staf Angkatan Darat, hingga Panglima ABRI.
Ketika Reformasi 1998 terjadi dan Soeharto lengser, posisi Wiranto sangat strategis dan menempatkannya sebagai salah satu pemain kunci bersama B.J. Habibie, wakil presiden yang akhirnya naik sebagai presiden.
Oleh Presiden B.J. Habibie, Wiranto tetap dipertahankan sebagai Panglima ABRI atau orang nomor satu dalam strata angkatan perang Republik Indonesia.
Di masa pemerintahan selanjutnya, yakni era Presiden Gus Dur, Wiranto dipercaya menjadi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, meski kemudian mengundurkan diri.
Karir politik pertama Wiranto adalah Golongan Karya (Golkar). Jelang Pemilu atau Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004, ia maju dalam konvensi calon presiden (capres) Partai Golkar.
Dalam konvensi capres yang juga diikuti oleh Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, dan Prabowo Subianto itu, Wiranto tampil sebagai pemenang dan berhak maju ke Pilpres 2004 dari Partai Golkar.
Wiranto berpasangan dengan Salahuddin Wahid (Gus Solah), adik Gus Dur, sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berkoalisi dengan Golkar.
Namun, pasangan Wiranto-Gus Solah kalah di putaran pertama Pilpres 2004 karena hanya menempati urutan ke-3. Pilpres 2004 akhirnya dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK).
Jelang akhir tahun 2006, Wiranto memutuskan keluar dari Golkar dan kemudian mendirikan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang dideklarasikan pada 21 Desember 2006. Wiranto tampil sebagai Ketua Umum Hanura yang pertama.
Bersama Hanura, Wiranto kembali maju dalam Pilpres 2009 dengan menggandeng Jusuf Kalla sebagai wakilnya. Namun, SBY kembali menjadi pemenang yang menggandeng Budiono sebagai cawapres.
Wiranto kembali mencoba peruntungannya pada pemilu selanjutnya, yakni Pilpres 2014. Kali ini ia berpasangan dengan taipan media nasional, Hary Tanoesoedibjo. Namun, Wiranto lagi-lagi gagal mencapai kursi kepresidenan.
Pilpres 2014 dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Kejutan dalam karier politik Wiranto terjadi pada akhir tahun 2016.
Posisi Wiranto sebagai Ketua Umum Hanura digeser oleh Oesman Sapta Odang (OSO). Pada 2016 pula, pemerintahan Jokowi-JK melibatkan Wiranto untuk duduk di kabinet.
Ia ditunjuk sebagai Menkopolhukam, menggantikan Luhut Binsar Panjaitan yang menempati pos Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Usai Pilpres 2019 yang kembali dimenangkan Jokowi dan kali ini berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin, Wiranto dipercaya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Sejak bergabung dengan Wantimpres, Wiranto disebut-sebut keluar dari Hanura. Dan kini, jelang Pemilu 2024, Wiranto dikabarkan bakal bergabung dengan PAN. (DID)
Baca Juga: Imbas Dugaan Kampanye Colongan, Ini Sanksi Cak Imin dan Mahfud Md?
wiranto gabung pan watimpres jejak politik hanura nasdem pilpres 2024
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...