CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung memandang, Pilpres 2024 mendatang merupakan duel antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto. Lantas kemana Ganjar Pranowo?

Rocky menilai ideologi capres nomor urut 2, Ganjar Pranowo membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kehilangan daya dukung di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Tetap orang hanya akan lihat duel antara Anies dan Prabowo, dulu orang menganggap bahwa Ganjar itu ya setara dengan dua orang ini dalam posisi ideologi, ternyata enggak tuh," kata Rocky dikutip dalam YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (21/12/2023).

Karena, kata dia, ideologi Ganjar masih setengah-setengah untuk Pilpres 2024, sedangkan capres nomor urut satu dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan dan capres nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto telah mantap dengan ideologinya.

"Jadi ideologi Ganjar yang setengah-setengah itu yang membuat PDIP makin lama makin kehilangan daya dukung tuh dari pemilih, bahkan dari pemilih tradisionalnya," ujarnya.

Diketahui, posisi politik Ganjar dinilai kurang tegas apakah kontra Jokowi seperti Anies atau mendukung pemerintahan seperti Prabowo.

"Secara personal, Ganjar gamang dengan posisi branding politiknya di tengah PDI-P yang berkoalisi namun rasa beroposisi atas Presiden Jokowi," kata Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro.

Menurut Agung, persaingan ketat narasi yang diusung dalam Pilpres 2024 justru dikuasai oleh Anies dan Prabowo dengan menyampaikan gagasan yang saling bertolak belakang.

Sedangkan Ganjar, menurut Agung, seolah terbelenggu dengan narasi politik yang kurang tegas serta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang sampai saat ini masih berada dalam kabinet. (DID)