CARITAU JAKARTA - Pemberian obat puyer menjadi solusi, disaat peredaran obat sirop ditarik dari pasaran, lantaran diduga memiliki kandungan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) sebagai memicu gagal ginjal akut pada anak.
Karena rasanya yang pahit, mungkin menjadi kendala anak dalam mengkonsumsi obat puyer. Tapi jangan khawatir ada beberapa langkah yang harus dicoba oleh orang tua, agar anak mau mengkonsumsi obat puyer.
Baca Juga: Yuk! Pastikan Takjil hingga Parsel Lebaran Aman Konsumsi dengan 'Cek KLIK'
Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Henny Adriani Puspitasari mengatakan pemberian obat puyer yang ditambah madu untuk anak berusia di atas satu tahun bisa menjadi solusi agar anak-anak mau mengonsumsi obat.
"Puyer sendiri itu sebetulnya kita bisa minta ada pemanisnya dalam bentuk tablet juga, sehingga bisa mengurangi rasa pahit di lidah anak-anak. Kalau anak usianya di atas satu tahun mungkin bisa menambahkan madu," kata Henny dalam dialog HUT 103 RSCM bertajuk 'Gangguan ginjal progresif akut - apa yang perlu dilakukan orang tua?' yang dipantau di Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Ia mengatakan rasa manis dari madu dapat mengatasi trauma pahit yang menempel pada lidah anak-anak saat mengonsumsi obat puyer.
Kementerian Kesehatan mengimbau penghentian pemberian obat berbentuk cair atau sirop seiring munculnya berbagai laporan pasien anak yang mengalami gangguan ginjal akut progresif atipikal.
Obat puyer kini menjadi solusi agar anak-anak tetap mengonsumsi obat ketika sakit lantaran beberapa obat sirop tercemar etilen glikol dan dietilen glikol.
"Obat yang aman saat ini kita mengikuti imbauan dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk memberikan obat dalam bentuk bukan sirup terlebih dahulu, tapi dalam bentuk puyer," ujar Henny.
Selain mengonsumsi obat puyer, orang tua dapat mengatas demam anak dengan cara konvensional melalui pemberian minum yang cukup atau kompres dengan air hangat untuk menurunkan panas tubuh.
"Orang tua bisa melakukan hal lain yang bisa mengurangi demam pada anak, seperti menambahkan cairan atau kompres. Demam itu kan nggak harus langsung obat dan demam itu sebenarnya bukan musuh," ucapnya.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Bareskrim Polri mengungkap sejumlah temuan sirup obat dan bahan baku propilen glikol yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol melebihi ambang batas pada dua industri farmasi, yakni PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries. (DID)
Baca Juga: Awas Obat Kuat Pria Berbahaya Asal Malaysia Beredar di Pasaran
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024